Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fatah-Hamas Sepakat Gelar Pemilu

sri astuti - Jumat, 25 September 2020 - 16:30 WIB

Jumat, 25 September 2020 - 16:30 WIB

1 Views

Ratusan Pemuda Berunjuk Rasa serukan akhiri perpecahan Hamas dan Fatah (Foto : World Bulletin)

Ramallah, MINA – Dua faksi terbesar Palestina, Fatah dan Hamas sepakat untuk mengadakan pemilu pertama di Palestina setelah hampir 15 tahun.

Pemungutan suara dijadwalkan dalam enam bulan ke depan,  di bawah kesepakatan Pemimpin Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas dan kepala politik Hamas Ismail Haniya.

“Kami telah sepakat untuk terlebih dahulu mengadakan pemilihan legislatif, kemudian pemilihan presiden Otoritas Palestina, dan akhirnya dewan pusat Organisasi Pembebasan Palestina,” kata Jibril Rajoub, seorang pejabat senior Fatah, Kamis (24/9), Aljazeera melaporkan.

Saleh al-Arouri, seorang pejabat tinggi Hamas mengatakan, kesepakatan itu dicapai setelah pertemuan yang diadakan di Istanbul, Turki.

Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti 

“Dialog itu merupakan langkah penting menuju rekonsiliasi dan kemitraan, dan menyatukan sikap Palestina dalam terang konsensus untuk menolak semua proyek likuidasi yang melawan perjuangan Palestina,” tulis Hussein al-Sheikh, anggota Komite Sentral Fatah di Twitter.

“Kami menyambut baik suasana positif yang telah membayangi dialog nasional yang telah berlangsung di Istanbul selama dua hari antara Fatah dan Hamas yang telah sepakat untuk mengadakan pemilihan umum,” kata Perdana Menteri PA Mohammad Shtayyeh.

Dia menambahkan bahwa PA siap untuk menyediakan semua persyaratan untuk keberhasilan pemilu sebagai pintu gerbang untuk “memperbarui kehidupan demokrasi, dan untuk memperkuat persatuan nasional dalam menghadapi bahaya yang serius dan eksistensial yang mengancam perjuangan Palestina untuk pertama kalinya dalam sejarahnya”.

Rapat sekretaris jenderal fraksi-fraksi akan segera digelar untuk mengumumkan detail kesepakatan itu sekaligus membahas mekanisme kerja hingga pemilu digelar.

Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan

Pemilihan parlemen Palestina terakhir diadakan pada tahun 2006 ketika Hamas menang telak secara tak terduga.

Setelah pemungutan suara tahun 2006 itu, Hamas dan Fatah membentuk pemerintah persatuan tetapi segera runtuh dan bentrokan berdarah meletus di Jalur Gaza antara dua faksi pada tahun berikutnya.

Hamas sejak itu memegang wilaya Gaza, sementara Fatah menjalankan PA, yang berbasis di kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

Berbagai upaya rekonsiliasi, termasuk perjanjian pertukaran tahanan pada tahun 2012 dan pemerintah persatuan yang berumur pendek dua tahun kemudian, telah gagal menutup keretakan.

Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza

Pembicaraan di Turki terjadi setelah Abbas meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mendukung upaya rekonsiliasi Palestina dengan tujuan menuju pemilihan umum.

Mereka juga datang dalam upaya untuk menyatukan barisan Palestina sehubungan dengan apa yang disebut sebagai rencana Timur Tengah AS dan percepatan normalisasi antara dua negara Arab – Uni Emirat Arab dan Bahrain dan Israel. (T/R7/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Semua Rumah Sakit di Gaza Terpaksa Hentikan Layanan dalam 48 Jam

 

 

Baca Juga: Hamas Kecam Penyerbuan Ben-Gvir ke Masjid Ibrahimi

Rekomendasi untuk Anda