Al-Quds, 16 Muharram 1438/17 Oktober 2016 (MINA) – Gerakan Pembebasan Nasional Palestina, Fatah menyambut baik keputusan UNESCO yang menolak semua hubungan antara orang Yahudi dan Masjid Al-Aqsha.
“Keputusan ini mengarahkan dunia internasional terhadap Masjid Al-Aqsha dan Kota Al-Quds, di mana pemerintah Israel berupaya melenyapkannya, mengadakan Yahudisasi dan mengubah semua monumen dan sejarah Arab di kota ini,” kata Sekretaris Jenderal Fatah di Yerusalem Adnan Ghaith.
Dia mengatakan keputusan itu akan membantu meningkatkan sikap internasional terhadap masalah rakyat Palestina terhadap penjajahan terpanjang dalam sejarah. Demikian yang diberitakan IINA yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Keputusan UNESCO dibuat pada waktu yang tepat, di mana pemerintah Israel dan pemukim radikal mengambil alih Masjid Al-Aqsha dan melanggar kesucian dalam pantauan seluruh dunia,” katanya.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Dia menambahkan, sejak lama Israel mencegah kaum Muslim memasuki Al-Aqsha dan memblokir akses ke sana, tambah Ghaith.
Kepala Fatah di Yerusalem menekankan perlunya menerapkan persyaratan hukum untuk keputusan ini.
Dia menyerukan diakhirinya pelanggaran Israel terhadap Al-Quds dan tempat-tempat suci serta memberikan perlindungan bagi rakyat Palestina. (T/P004/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza