Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fauziah : Seorang Guru Harus Punya Multi Disiplin Ilmu

Septia Eka Putri - Selasa, 20 Januari 2015 - 06:00 WIB

Selasa, 20 Januari 2015 - 06:00 WIB

1856 Views ㅤ

Pimpinan DIniyyah Puteri Padang Panjang (Sumatera Barat) Fauziah Fauzan. (Foto: Putri)
Pimpinan <a href=

DIniyyah Puteri Padang Panjang (Sumatera Barat) Fauziah Fauzan. (Foto: Putri)" width="300" height="200" /> Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang (Sumatera Barat) Fauziah Fauzan. (Foto: Putri)

Padang Panjang, Padang, 29 Rabi’ul Awwal 1436/20 Januari 2015 (MINA) – Pimpinan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), Fauziah Fauzan mengatakan, guru harus memiliki multi disiplin ilmu.

“Seorang guru harus punya multi disiplin ilmu, kenapa? karena apapun itu, seorang guru harus mengusai Ilmu Agama, Sains, Politik, Ilmu Kejiwaan dan Komunikasi,” ujar fauziah yang biasa disapa Zizi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Senin (19/01).

Fauziah mencontohkan, Diniyyah Puteri disebut perguruan karena menyiapkan calon guru-guru yang bisa memiliki multi disiplin Ilmu.

Diniyyah Puteri disebut perguruan, karena mendidik guru, misalnya seorang wanita harus mengerti, menguasai ilmu Daiyah, Medis dan Keterampilan,” kata Fauziah.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Fauziah mengisahkan, pendiri Diniyah Puteri, Ibunda Rahma El Yunusiyyah, tidak hanya memiliki semangat juang tinggi bagi kaum wanita, tapi juga ia menyiapkan sekolah untuk kaumnya, mencetak guru, sekaligus merangkap sebagai bidan, prajurit, ulama, dan anggota DPR-MPR wanita pertama di Indonesia.

“Alhamdulillah, sampai sekarang Diniyyah Puteri terus berjaya, meskipun dulu prestasinya sempat turun, sekarang tumbuh kembali dan dikenal masyarakat dalam negeri maupun diluar negeri,” tegas Zizi.

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang merupakan pondok pesantren modern khusus Puteri, terletak Kota Padang Panjang Sumatra Barat. Pesantren modern itu didirikan oleh Rahmah El Yunusiyyah pada tanggal 1 November 1923, saat Belanda sedang menjajah Indonesia.

Rahmah El Yunusiyyah mendirikan Perguruan Diniyyah Puteri pada usia 23 tahun setelah mendapatkan isnpirasi ketika mengikuti pendidikan pada Diniyyahh School yang didirikan oleh kakak kandungnya Zainuddin Labay El Yunusy di tahun 1915.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Saat ini, Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang terus berkembang pesat dengan memiliki lima program pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Tinggi untuk mencapai tujuan mulia. Menurut Zizi, alumni Diniyyah Puteri Padang Panjang telah menyebar di beberapa provinsi dan membuka perguruan yang sama. (L/P007/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Palestina
Khadijah
Palestina