Christchurch, MINA – Pengelola Facebook mengumumkan telah menghapus 1,5 juta video penembakan dalam 24 jam pertama setelah pembantaian di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.
Perusahaan teknologi itu mengatakan dalam sebuah tweet Sabtu malam (16/3) bahwa FB juga mencegah 1,2 juta video dari diunggah ke platformnya, yang memiliki lebih dari 2,2 miliar pengguna global. CBC News melaporkan, Ahad.
Akun medsos itu memperkirakan 300.000 versi video tersedia untuk ditonton setidaknya untuk jangka waktu pendek sebelum Facebook memutusnya.
Ini juga mengungkapkan seberapa cepat konten provokatif dan grafis seperti ini beredar online dan tantangan yang dihadapi perusahaan media sosial seperti Facebook ketika mereka mencoba untuk menghapusnya.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Video serangan brutal itu disiarkan langsung di Facebook oleh tersangka pria bersenjata, Brenton Tarrant, seorang warga Australia yang muncul di pengadilan akhir pekan ini dan telah didakwa dengan kasus pembunuhan.
Tarrant kemungkinan akan menghadapi lebih banyak tuduhan ketika dia diajukan ke pengadilan tinggi Christchurch pada 5 April.
Facebook mengatakan kepada CNET bahwa mereka telah menghapus rekaman dan menarik posting yang menyatakan “pujian atau dukungan” untuk penembakan tidak lama setelah penembakan terjadi.
Dalam sebuah tweet dari YouTube, yang dimiliki oleh Google, juga mengatakan telah “bekerja dengan giat untuk menghapus setiap rekaman kekerasan.” (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini