Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FBI: Insiden Penembakan di AS Melonjak 52% Tahun 2021

Ali Farkhan Tsani - Rabu, 25 Mei 2022 - 07:59 WIB

Rabu, 25 Mei 2022 - 07:59 WIB

0 Views

Washington, MINA  – Biro Investigasi Federal (FBI) melaporkan, “penembakan aktif” di Amerika Serikat melojak hingga 52% pada tahun 2021 yang lalu.

Menurut data FBI, peningkatan tersebut  merupakan rekor tertinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Selasa (24/5), serangan tahun lalu menyebar di 30 negara bagian, menyebabkan 103 orang tewas dan 140 terluka.

Departemen tersebut menghitung tahun 2020 sebelumnya, ada 40 serangan penembak aktif di 19 negara bagian yang menewaskan 38 orang dan melukai 126 orang.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Tahun itu bertepatan dengan puncak pembatasan kehidupan sosial dan ekonomi akibat pandemi virus corona.

FBI juga mencatat 31 insiden serupa pada 2017, dan 30 pada 2018 dan 2019.

Departemen mendefinisikan “penembak aktif” sebagai orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan atau mencoba membunuh orang di ruang publik dengan cara yang tampaknya acak.

Sekitar satu dari lima insiden “penembak aktif” pada tahun 2021 juga merupakan pembunuhan massal.

Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu

Laporan itu disiarkan lebih dari sepekan setelah seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah toko kelontong di Buffalo, New York, dan menewaskan 10 orang.

Serangan rasis itu menarik perhatian pada ideologi supremasi kulit putih dan seruan baru untuk meningkatkan kontrol senjata federal di AS.

Insiden yang dihitung dalam laporan FBI termasuk pembunuhan 10 orang oleh seorang pria bersenjata di Kings Soopers Grocery Store di Boulder, Colorado, pada Maret 2021 dan serangan terhadap tiga spa di Atlanta, Georgia, pada bulan yang sama yang menewaskan delapan orang. Termasuk serangan terhadap fasilitas FedEx di Indianapolis, Indiana pada April tahun itu yang menewaskan delapan orang.

Para penyerang berusia antara 12 hingga 67 tahun dan didominasi laki-laki, dengan hanya satu insiden yang melibatkan penembak wanita.

Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia

Laporan tersebut juga mengidentifikasi tren yang muncul dari “penembak aktif keliling”, di mana penyerang menargetkan lebih dari satu lokasi. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Amerika
Internasional
Indonesia