Brasilia, MINA – Federasi Arab Palestina di Brasil (VIPAL) menganggap normalisasi negara-negara Arab dengan pendudukan Israel hanya menguntungkan negara penjajah tersebut.
Sepertri dilaporkan Quds Press, Ahad (14/8), Kepala VIPAL Walid Rabah menjelaskan, normalisasi semakin melegitimasi rezim apartheid dan pembersihan etnis yang berkelanjutan terhadap rakyat Palestina.
“Dengan normalisasi, mereka tidak mengadaka perlawanan terhadap kolonial Zionis, dan malah bekerja sama pada hubungan yang lebih dekat dengan pendudukan.
Dia menambahkan, tidak dapat mengakhiri rezim apartheid dengan menormalkan hubungan dengan rezim yang mencurigakan.
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza
Walaupun begitu, menurutnya gerakan protes global terhadap pendudukan Israel terus meningkat secara dramatis.
Pada tahun 2020, Israel menandatangani perjanjian untuk menormalkan hubungan dengan 4 negara Arab, yaitu : UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan.
Dari 22 negara Arab, empat negara tersebut, Mesir dan Yordania telah lebih dulu menyatakan hubungan diplomatik dengan Israel.
“Israel dan sekutunya berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari perjanjian dalam kampanye berkelanjutan mereka untuk melegitimasi pendudukan dan menghapus Palestina. Namun itu tidak akan banyak berarti,” lanjut Rabah.
Baca Juga: Paus Fransiskus Terima Kunjungan Presiden Palestina di Vatikan
Dia mengaitkan alasan pemulihan hubungan dengan Israel adalah untuk kepentingan geopolitik.
Sementara, imbuhnya, Pengadilan Kriminal Internasional justru membuka penyelidikan terhadap pendudukan atas kejahatan kemanusiaan, kejahatan perang, dan penganiayaan terhadap rakyat Palestina dan kejahatan apartheid.
Dia juga memperingatkan ada nyagerakan Zionis internasional yang berusaha memisahkan diaspora Palestina dari Palestina asalnya.
“Normalisasi mendorong rencana Israel terhadap diaspora Palestina,” ujarnya.
Baca Juga: Israel Serang Kamp Nuseirat, 33 Warga Gaza Syahid
Rabah memperingatkan tantangan paling menonjol yang dihadapi negara solidaritas di Amerika Latin dengan perjuangan Palestina adalah “perpecahan internal negara Palestina.”
Federasi Arab Palestina di Brasil (VIPAL) didirikan pada tahun 1979, merupakan entitas yang mewakili diaspora Palestina di Brasil.
Jumlah komunitas Palestina di Brasil sekitar 70.000, yang terkonsentrasi di negara bagian Pernambuco (timur laut) dan negara bagian Rio Grande do Sul (selatan), menurut Pusat Informasi Nasional Palestina. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas: Pemindahan Kedutaan Paraguay ke Yerusalem Langgar Hukum Internasional