Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferihana, Dokter Muslimah Bercadar Gratiskan Pasien Miskin

Admin - Rabu, 27 April 2016 - 08:04 WIB

Rabu, 27 April 2016 - 08:04 WIB

1472 Views ㅤ

Oleh Shobariyah Jamilah/Wartawati Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Bercadar tak menjadi halangan bagi muslimah asal Yogyakarta ini untuk membuka layanan klinik gratis dan beramal demi melayani masyarakat miskin dan kurang mampu. Pemilik klinik gratis itu bernama ferihana/">dokter Ferihana dari Dusun Sumberan Nomor  297 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.

Pada klinik milik perempuan bercadar ini, pasien yang tergolong miskin tidak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis.

Ia mendirikan klinik dengan nama “Rumah Sehat Muslim dan Dhu’afa Yogyakarta” yang ia dirikan pada tahun 2012 yang menggratiskan biaya kepada masyarakat yang tidak mampu, adapun bagi yang mampu dan ingin berinfaq, disediakan kotak infak seikhlasnya tidak diberikan tarif harga, seperti dikutip dari lamannya ferihana.com/klinik-kami/">www.ferihana.com.

Baca Juga: Sublimasi dan Jalan Menuju Persatuan Sejati Umat Islam

“Saya mendirikan klinik ini tahun 2012. Ini rumah saya. Tidak dipungut biaya, mereka serelanya saja memasukan ke kotak infak. Kalau tidak punya uang, ya tidak memasukan juga tidak apa-apa ” ujar ferihana/">dokter Ferihana,  saat ditemui di  di kliniknya Dusun Sumberan Nomor 297 Ngestiharjo, Sabtu (23/4/2016), seperti dilansirKompas.com.

Berdirinya klinik gratis ini, berawal dari keprihatinan Ferihana. Ia melihat warga miskin cenderung enggan berobat karena tidak memiliki uang.

Dari keprihatinan itu, dokter lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) ini lantas berinisiatif membuka klinik dirumahnya.

“Sudah orang tidak punya, sakit berobat biayanya mahal, kanbukan malah sembuh tapi bisa tambah sakit. Saya pengen membantu warga miskin dengan membuka klinik ini,” katanya.

Baca Juga: Menjemput Umur yang Berkah: Apa Saja Tanda-Tandanya?

Diakuinya, sejak kecil kakek dan ayahnya telah mengajarkan agar dirinya menjadi pribadi yang memiliki jiwa sosial. Membatu sesama, terlebih orang yang tidak mampu.

“Ini (membuka klinik gratis bagi warga miskin) sudah menjadi panggilan hati,” ucapnya. Menurutnya, pembiayaan klinik yang dibangunnya ini dengan cara subsidi silang.

Menyisihkan penghasilannya dari bekerja di rumah sakit dan uang usaha klinik kecantikan.

“Saya dokter di rumah sakit, saya juga buka klinik kecantikan. Jadi, gaji dan hasil usaha itu saya gunakan untuk membiayai klinik ini,” kata Dokter yang biasa dipanggil dengan dr. Hana tersebut.

Baca Juga: Agar Waktu Menjadi Berkah

Selain membuka klinik dirumahnya, angkatan pertama FK UII ini juga berkeliling untuk memberikan pelayanan medis gratis kepada warga miskin.

“Tidak ada perbedaan bagi yang membayar ataupun yang tidak. Insyaa Allah obat yang kami sediakan adalah obat yang berkualitas. Kami juga menyediakan herbal sebagai pilihan,” ujarnya.

Wilayah yang didatanginya, antara lain Kabupaten Gunungkidul dan  Kulonprogo. Aktivitas memberikan pelayanan gratis ke dua kabupaten itu dilakukan bersama beberapa dokter.

Pelayanan ke Gunungkidul dan Kulonprogo di diberikan setiap hari Ahad.

Baca Juga: Serangan Siber Fisik di Lebanon: Perang di Era Baru?

“Gratis, tapi warga kadang memberikan kami buah mangga. Katanya (pasien), mangga di depan rumahnya lagi berbuah,” ceritanya sambil tertawa.

Harapan

Ke depan, dokter kelahiran Yogyakarta pada 19 Februari 1981 ini memiliki cita-cita, jika ada rejeki,  akan mengembangkan kliniknya menjadi lebih besar lagi.

Bahkan Ferihana ingin di kliniknya ada ruangan rawat inap khusus bagi warga miskin.

Baca Juga: Geger Peretasan Alat Komunikasi Hezbollah oleh Israel, Amankah Handphone dari Ancaman Peretas?

“Warga miskin kan kasihan kalau harus rawat inap, biayanya kan bisa 1jutaan. Kalau disini ada rawat inap kan bisa membantu warga miskin,” pungkasnya.

Semangat ferihana/">dokter Ferihana dalam menjalankan syariat Islam seperti mengenakan cadar dan memberikan pengobatan gratis patut diacungi jempol. Semoga banyak diikuti oleh muslimah yang lain dan selalu istiqomah.

Tantangan

Bukan suatu hal yang mudah bagi dokter bercadar ini sebagian banyak yang menghina dan merendahkannya serta menuduhnya sebagai dokter gadungan, malpraktik, pencitraan, istri teroris dan lain-lain tapi tak membuatnya menjadi pesimis terhadap perkataan orang lain kepadanya tapi masih banyak juga yang membelanya.

Baca Juga: Adam ‘Alaihissalam Khalifatullah

” Tidak sedikit orang yang menghina saya berbagai macam hinaan dan ujian yang saya hadapi tapi Alhamdulillah masih banyak juga yang membela saya, saya harus bisa hadapi semua ini dengan tegar terhadap hinaan dari orang lain kepada saya,” jelasnya tegar.

“Alhamdulillah, saya belum pernah membedakan pasien baik kaya atau pun miskin, Muslim maupun non muslim, pribumi, keturunan maupun wna semua saya layani dengan sebaiknya. Banyak keturunan china dan nashrani yang rutin berobat ke tempat praktek saya (catat : rutin, tidak hanya 1 atau 2 kali),” kata dr. Hana.

“Kadang saya memang tidak bercadar, hanya mengenakan masker, karena disaat banyak pasien harus wira wiri di 3 ruangan klinik, tidak mungkin saya berganti kostum. Dan terkadang memang sengaja mengenakan masker lebar dengan pertimbangan, jika ada orang yang sepuh atau yang belum mengenal sunnah, atau didaerah pelosok yang sunnah itu masih asing,” jelasnya.

“Seberapapun kita melakukan kebaikan, janganlah dunia dan ridho manusia yang dicari, karena kita tak akan pernah mendapatkannya, teruslah semangat melakukan kebaikan sekecil apapun dan cukuplah wajah ALLAH saja yang dicari,” nasihatnya pada akun media sosialnya.

Baca Juga: Renungan Surah Ash-Shaff Ayat 2-3 bagi Wartawan sebagai Penyeru Kebenaran

“Jangan takut dibully, Jangan takut dinyinyiri, Jangan takut digelari buruk. Selama kita berbuat baik dan bertaqwa, ALLAH akan Menolong dan Melindungi. Dan jangan lupa, banyaklah bertaubat dan memperbaiki diri, agar kelak kita mati dalam keadaan dirahmati oleh ALLAH,” tambahnya.

Pelayanan Klinik

Jika Anda  berkunjung ke kliniknya, maka Anda akan melihat terpampang besar tulisan “KLINIK HANA dan RUMAH SEHAT DHUAFA YOGYAKARTA”. Ia melayani pengobatan seperti : Praktek Umum, Bekam, Ruqyah dan Thibbun Nabawi Center, Konsultasi Herbal, Akupuntur, Kecantikan (Skin Care), Body Slimming, Operasi kecil (khitan dll), Konsultasi KB.

Adapun bagi siapa saja yang ingin mengunjunginya untuk berobat atau konsultasi, maka bisa mendatangi alamat praktek sekaligus yang sekaligus menjadi rumahnya di  Sumberan No 297 Ngestiharjo Yogyakarta.  Atau dapat menghubungi ke nomor Telp0n : 089 6556 36663. (T/P005/R02)

Baca Juga: Teladan Nabi dalam Memperlakukan Istri-Istrinya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah