Denpasar, MINA – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bali sekaligus Pembina Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), Ustaz Bambang Santoso, memperkenalkan program Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 yang akan berlangsung pada 21–24 Agustus di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Jembrana.
Dalam keterangan pers yang diterima MINA, Senin (28/7), festival tersebut diharapkan menjadi ruang kolaborasi spiritualitas Islam, kearifan lokal Bali, serta pemberdayaan masyarakat pesisir.
Hal tersebut disampaikan Bambang Santoso dalam audiensi resmi dengan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto dan Gubernur Bali I Wayan Koster di Denpasar, Kamis (24/7). Pertemuan itu menekankan pentingnya ketahanan budaya sebagai fondasi membangun toleransi sosial di tengah keragaman masyarakat Bali.
Kegiatan tersebut menjadi momen upaya memperkuat harmonisasi lintas budaya dan agama di Bali mendapat dorongan baru melalui kolaborasi strategis antara DMI Provinsi Bali, Komando Daerah Militer IX/Udayana, dan Pemerintah Provinsi Bali.
Baca Juga: Presiden Prabowo Jamu PM Malaysia di Kediamannya untuk Konsultasi Tahunan
Dalam pertemuan tersebut, Bambang juga menyampaikan urgensi sinergi antara tokoh umat, aparat pertahanan, dan pemerintah daerah dalam membina kerukunan.
“Kami ingin menjadikan festival ini sebagai momentum pemerataan pariwisata dan penguatan harmonisasi di Bali,” katanya.
Gubernur Bali I Wayan Koster menyambut baik inisiatif tersebut dan menilai DMI Bali berhasil memadukan nilai-nilai spiritual Islam dengan pelestarian budaya Bali.
“Festival Budaya Masjid Pantai Bali adalah contoh konkret bagaimana budaya dan agama dapat berjalan seiring untuk memperkuat kerukunan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Sambut Baik Gencatan Senjata Antara Thailand dan Kamboja
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Piek Budyakto juga memberikan dukungan penuh. Ia menegaskan bahwa TNI siap bersinergi menjaga persatuan bangsa melalui pendekatan budaya dan keagamaan yang moderat. “TNI siap mendukung setiap langkah untuk mempertahankan harmonisasi keberagaman di Bali,” katanya.
Audiensi tersebut menjadi bagian dari visi DMI Bali menjadikan masjid sebagai pusat peradaban umat yang holistik, tidak hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat edukasi, ekologi, ekonomi, empati, dan hiburan (entertain).
Konsep tersebut sejalan dengan visi Smart Mosque YMPN: masjid yang ramah, inklusif, berdaya, dan relevan dengan perkembangan zaman, Rahmatan lil ‘alamin.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ketua MUI Seru Negara Eropa dan Muslim Ambil Langkah Nyata Hentikan Israel