Jakarta, 27 Dzulqa’dah 1436/11 September 2015 (MINA) – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Diplomasi Budaya akan menggelar Pagelaran Budaya Melanesia 2015 di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Oktober mendatang.
Festival Melanesia merupakan salah satu gelaran budaya yang menampilkan keragaman multietnis Indonesia.
Budaya Melanesia yang berpusat di wilayah Pasifik dan Indonesia timur sebelumnya tidak diketahui secara luas. Bukan saja bagi masyarakat Indonesia, namun juga dunia internasional.
Festival Melanesia diharapkan menjadi salah satu cara untuk menunjukan kepada dunia bahwa Melanesia kaya akan ragam budaya, Kemendikbud melaporkan.
Baca Juga: Syeikh El-Awaisi: Cinta di Balik Nama Baitul Maqdis
Pater Gregonius Neonbasu, Ahli Bidang Melanesia dari Nusa Tenggara Timur mengatakan, Melanesia merangkum tiga hal penting yaituprosperity, humanity, and solidarity. “Ini akan tersampaikan kepada dunia dan negara-negara asing yang akan datang ke Melanesia 2015,” paparnya.
Dalam rapat persiapan festival Melanesia di Kantor Kemendikbud, Selasa (8/09/2015), Harry Truman Simanjuntak (Arkeolog Pusat Penelitian Arkeologi Nasional), Taufik Abdullah (Sejarawan UI), dan Multamia Lauder (Pakar Bahasa UI) turut hadir sebagai narasumber.
Dalam Festival Budaya Melanesia yang rencananya akan digelar di Kupang, NTT ini diharapkan semua Melanesia akan dikenal hingga ke kancah internasional. Nantinya, semua negara Melanesia (Fiji, Indonesia bagian Timur, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Vanuatu, Kaledonia Baru, dan Timor Leste) dan semua provinsi di Indonesia yang memiliki budaya Melanesia, akan mengirim delegasi untuk berpartisipasi dalam semua rangkaian acara.
Festival Budaya Melanesia diharapkan mampu menarik minat dari masyarakat Indonesia dan internasional, serta mengenali budaya Melanesia yang tak kalah menarik dari gelaran budaya yang banyak dipertunjukan. (T/P006/P4)
Baca Juga: Tinjau Program Bantuan di Herat, MER-C Kirim Tim ke Afghanistan
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)