Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Muslim Pertama di Portland, AS, Digelar

Rudi Hendrik - Ahad, 9 Juli 2017 - 13:54 WIB

Ahad, 9 Juli 2017 - 13:54 WIB

201 Views

Salah satu peserta festival, Zaha Hadid, menggambar henna di tangan Amy Johnson di Portland. Foto: KUOW

muslim-portland.jpg" alt="" width="620" height="413" /> Salah satu peserta festival, Zaha Hadid, menggambar henna di tangan Amy Johnson di Portland. Foto: KUOW

Portland, Oregon, 14 Syawwal 1438/9 Juli 2017 (MINA) – Suasana tradisi Islam dan Timur Tengah memenuhi Taman Director di Portland, AS, menandai berlangsungnya festival Muslim pertama di negara bagian Oregon itu.

Muslim datang dari berbagai latar belakang dan etnis memenuhi ruang di taman tempat berlangsungnya kegiatan. Bahkan warga AS non muslim yang berdomisili di sekitar lokasi juga ikut meramaikan dengan kunjungan mereka.

Kegiatan yang menampilkan beragam bazaar dan bursa budaya negara Muslim diselenggarakan oleh Muslim Educational Trust bekerja sama dengan sejumlah agensi lain, termasuk lembaga Rekreasi dan Taman Portland serta Biro Kepolisian Portland.

Kegiatan bernama Festival Budaya Muslim Internasional Portland itu direncanakan menjadi program tahunan di lokasi yang dikenal dengan daerah AS yang sedikit dengan Muslim itu.

Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut

Harapannya, seperti disampaikan penyelenggara dan pemkot setempat, agar dapat menghilangkan ketakutan terhadap Islam yang tengah memuncak di AS.

Di samping bazaar makanan dan bursa kebudayaan, wahana permainan anak-anak juga menjadi tempat yang digandrungi keluarga untuk menghabiskan akhir pekan mereka di festival tersebut.

Meramaikan kegiatan, Kapolda Portland Mike Marshman, bersama dengan petugas biro polisi lainnya, hadir di festival tersebut, di mana dia berbicara sebagai narasumber dan mengatakan kepada khalayak bahwa mereka tidak ingin lembaganya menjadi simbol ketakutan bagi masyarakat, utamanya sejak serangan terhadap dan oleh Muslim meningkat di negaranya.

Dia juga mengatakan mereka secara aktif bekerja dengan Organisasi Komunitas Pengungsi dan Imigran (IRCO) untuk lebih memahami kebutuhan komunitas tersebut, utamanya yang tumbuh di Portland.(T/RE1/P1)

Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris

Rekomendasi untuk Anda

Amerika
Amerika
Internasional
Amerika
Amerika