Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Festival Tenun Songket Nusantara Siap Hadirkan Lebih 6.000 Pelaku Usaha

Rana Setiawan - Kamis, 10 Agustus 2023 - 09:44 WIB

Kamis, 10 Agustus 2023 - 09:44 WIB

18 Views

Jakarta, MINA – Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art & UKM (KADIIFA) siap menggelar tenun-songket/">Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 bertempat di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, pada 2-7 September 2023.

Ketua Umum KADIIFA Prof. Anna Mariana, menyampaikan penyelenggaraan festival UMKM yang disebutnya terbesar di Asia tersebut, menghadirkan lebih dari 6.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) nasional dan mancanegara.

“Tahun ini adalah tahun kebangkitan pengusaha UMKM, khususnya perajin tenun. Ini tahun pertama offline setelah tiga tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Event akbar ini merupakan permintaan dari para pelaku UMKM yang menjadi binaan KADIIFA di 38 provinsi, yang didukung Kementerian Dalam Negeri, serta 20 kementerian terkait, dan pemerintah daerah,” ujar Prof. Anna saat konferensi pers tenun-songket/">Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 di Jakarta, Rabu

Pameran dalam rangka mengukuhkan eksistensi tenun dan songket sebagai warisan budaya leluhur Nusantara tersebut juga didukung Kementerian Dalam Negeri RI bersama Pemerintah DKI Jakarta, dan Kamar Dagang & Industri Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

Anna menjelaskan, lebih dari 6.000 pelaku UMKM yang akan mengikuti festival tersebut didominasi oleh UMKM tenun dan songket binaan Kadiifa, Kementerian BUMN dan komunitas lain. Selain UMKM tenun dan songket, juga terdapat UMKM komoditas lain seperti rempah, kraft, asesoris hingga kuliner nusantara.

“Perhelatan festival ini menjadi momen untuk melindungi warisan kebudayaan tradisional dan melestarikannya, sekaligus menggerakkan sektor industri ekonomi, bukan hanya dalam bentuk seremoni biasa, melainkan ada pengakuan legal terhadap eksistensi tenun dan songket Indonesia,” imbuhnya.

Legalitas diakui Prof. Anna sebagai salah satu kelemahan bangsa Indonesia yang sering dimanfaatkan oleh negara lain untuk mencuri warisan budaya Nusantara.

Jika pengakuan warisan budaya hanya dilakukan dalam bentuk seremoni, hal itu rentan untuk jatuh ke tangan negara lain. Saat ini Kemendikbudristek sedang berada dalam antrean pendaftaran warisan budaya ke UNESCO.

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

“Visi dan misi kegiatan ini untuk mendorong program pemerintah agar songket dan tenun tidak punah melalui sejumlah strategi,” ungkap Prof Anna sebagai pelopor Hari Tenun Indonesia .

Dia juga  mengatakan, pembahasan seputar tenun-songket/">Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo tahun ini berfokus pada agenda utama yaitu Deklarasi & Penetapan Hari Tenun dan Songket Nasional 7 September oleh Presiden Republik Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Adapun pemilihan 7 September sebagai Hari Tenun dan Songket Nasional mengacu pada tanggal 7 September 1926, ketika Dr. Soetomo menjadikan “menenun” sebagai mata pelajaran utama di sekolah formal bahkan dijadikan syarat kelulusan siswa.

Dalam tenun-songket/">Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo juga akan ditetapkan bahwa Presiden Joko Widodo menjadi Bapak Pelindung Tenun & Songket Nusantara.

Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas

Agenda berikutnya dalam tenun-songket/">Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo adalah Pemilihan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia 2023, Pameran Tenun Songket Keraton Nusantara, UMKM Expo, serta Konser Budaya & Festival Tari Nusantara.

Warisan Nusantara

Tenun dan songket memiliki banyak dimensi dalam kehidupan manusia.

Dalam dimensi spiritual, kain tenun alam digunakan sebagai kiswah Ka’bah yang menjadi kiblat umat Islam sedunia. Tenun dan songket juga memiliki dimensi adat dan budaya, dimensi sejarah, dimensi ekonomi, hingga dimensi kesehatan.

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

Tenun dan songket adalah satu-satunya karya anak bangsa yang dapat ditemui di hampir semua daerah di Nusantara bahkan berada di 38 provinsi di Indonesia. Banyak sebutan untuk kain tenun seperti tenun ikat, songket, ulos, tapis, tenun gringsing, double ikat, endek, maupun kain ATBM.

Tenun dan songket memiliki sejarah panjang hingga 1000 tahun. Tenun dan songket, di masa Kerajaan Nusantara, pernah menjadi alat tukar perdagangan sebelum Indonesia memiliki mata uang Rupiah. Tenun dan songket menjadi pengganti koin emas yang dimiliki para raja, ratu, dan kaum bangsawan.(L/R1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
MINA Preneur
MINA Preneur
Indonesia