Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FIFA Dapat Tuntut Israel Hentikan Permainan di Pemukiman Ilegal

Rana Setiawan - Senin, 24 April 2017 - 06:12 WIB

Senin, 24 April 2017 - 06:12 WIB

381 Views

Aksi Protes Palestina menuntut FIFA untuk menangguhkan keanggotaan Israel. (Foto: MEMO)

Aksi Protes Palestina menuntut FIFA untuk menangguhkan keanggotaan Israel. (Foto: MEMO)

 

Zurich, 26 Rajab 1438/23 April 2017 (MINA) – Federasi Sepak bola Internasional FIFA dapat memberi Israel ultimatum enam bulan untuk mengakhiri permainan di permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki, surat kabar Israel Haaretz melaporkannya hari Ahad (23/4).

Komite pemantau FIFA untuk Israel-Palestina menyarankan keputusan tersebut akan dibuat pada kongres FIFA pada bulan Mei mendatang, memperingatkan baik Israel sebagai negara (sepihak) atau tim berbasis permukiman harus diskors jika pertandingan tidak dihentikan.

Isu tersebut telah didorong dalam beberapa tahun terakhir oleh asosiasi sepak bola Palestina yang telah menuntut Israel dihukum karena terus bermain di permukiman yang dibangunnya di wilayah Palestina, yang ilegal menurut hukum internasional, demikian laporan Middle East Monitor (MEMO).

Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel

Sementara beberapa opsi disebutkan dalam sebuah laporan yang disiapkan oleh komite, dan diperoleh oleh Haaretz, disebutkan bahwa membuat permintaan seperti itu ke Israel akan sesuai dengan keputusan untuk mengusir tim dari Krimea yang berpartisipasi dalam liga Rusia setelah mencaplok wilayah tersebut dari Ukraina.

Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, telah menolak posisi FIFA dalam mempertahankan status quo, dengan alasan bahwa kehadiran tim Israel di Tepi Barat yang diduduki bertentangan dengan peraturan FIFA sendiri mengenai pembentukan tim di wilayah negara lain.

Laporan Human Rights Watch pada bulan September 2016 berpendapat bahwa dengan membiarkan permainan berlanjut, FIFA berkontribusi pada aktivitas bisnis di wilayah yang diduduki dan memungkinkan pelanggaran hak asasi manusia karena permukiman didasarkan pada tanah yang diambil dari orang-orang Palestina dan seringkali berdampak pada hak-hak dasar seperti kebebasan bergerak.

Warga Palestina juga mengeluhkan bahwa Israel sering menempatkan larangan perjalanan pada pemain dari Jalur Gaza yang diblokade, sehingga menyulitkan tim dari daerah pesisir untuk memainkan pesaing Palestina di Tepi Barat.

Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia

Final Piala Dunia tahun lalu ditunda setelah enam pemain dari tim Gaza menolak izin untuk melakukan perjalanan, meskipun keputusan tersebut kemudian dibatalkan setelah sebuah keluhan FIFA kepada pihak berwenang Israel. (T/R01/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah

Rekomendasi untuk Anda