Tel Aviv, MINA – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan pada Selasa (4/9) bahwa negaranya hanya akan membeli senjata dari Israel.
Ia berbicara pada akhir kunjungan resmi dua hari ke Israel, setelah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dia mengatakan bahwa Israel “membantu Filipina di bidang intelijen.”
“Instruksi saya kepada militer adalah bahwa di bidang peralatan militer dan senjata, hanya ada satu negara yang kami beli, yaitu Israel. Amerika Serikat itu baik, tetapi jika kami membeli dari mereka, ada pembatasan,” ujarnya.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Selama pertemuan, Doterte menekankan hubungan yang kuat antara Tel Aviv dan Manila.
“Kedua negara memiliki hubungan historis 70 tahun, sementara Filipina mengakui kemerdekaan Israel,” ujarnya.
Duterte berterima kasih kepada Israel karena mengundangnya untuk berkunjung.
“Kami senang untuk memperkuat hubungan dengan Israel, dan kami memiliki banyak proyek bersama, yang menjelaskan kekuatan hubungan kami,” imbuhnya.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
“Israel telah banyak mendukung negara kami dalam memerangi terorisme, dan saya harap akan membahas investasi ekonomi dan perdagangan. Ada banyak peluang dengan Israel,” lanjutnya.
Dalam kunjungannya, ada sejumlah massa yang menggelar demonstrasi menentang presiden Filipina atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia di negaranya.
Beberapa kalangan Israel telah meminta Presiden Reuven Rivlin untuk memintanya tidak menerima Duterte karena “diduga melakukan pembunuhan dan mendorong perkosaan, memecat perempuan komunis, dan analoginya dengan Hitler.” (T/RS2/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara