Jakarta, MINA – Otoritas Filipina pada Kamis (3/1) menegaskan perjalanan ke Mindanao “sangat aman”, meskipun Australia dan Inggris mengeluarkan travel warning, lansir Philstar.
Filipina mengatakan, kepolisian dan militer tengah melakukan investigasi bersama untuk menyelidiki ledakan bom di Cotobato. Seperti dilaporkan AA dan MINA.
Juru bicara Kepresidenan Filipina Salvador Panelo mengatakan, kejadian pengeboman ini tak terkait dengan situasi perdamaian di Mindanao.
“Sangat aman untuk bepergian ke Mindanao,” kata Panelo kepada wartawan dalam jumpa pers.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Dalam pernyataan sebelumnya, penasihat perdamaian presiden Carlito Galvez, Jr. juga mengatakan pemboman itu adalah kasus tersendiri dan tak dapat mempengaruhi proses perdamaian antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro Filipina (MILF).
Filipina baru saja memperpanjang pemberlakukan darurat militer di Mindanao sampai akhir 2019.
Sedikitnya dua orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di luar sebuah pusat perbelanjaan di Cotobato City, Mindanao, Filipina, Senin (31/12).
Ledakan diduga berasal dari sebuah peledak rakitan.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
Ledakan ini terjadi hanya beberapa pekan sebelum plebisit untuk ratifikasi UU Organik Bangsamoro, yang akan diselenggarakan pada 21 Januari dan 6 Februari. (T/RS3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara