Davao, Filipina, 8 Rabi’ul Akhir 1437/18 Januari, 2016 (MINA) – Negara kepulauan sebelah utara Indonesia dengan mayoritas penganut Katolik ini serius untuk mewujudkan wisata halal bagi wisatawan muslim yang akan berkunjung ke Filipina dan khususnya ke pulau Mindanao yang mayoritas muslim.
Roberto Alabado III direktur Dinas Pariwisata sektor Davao kepulauan Mindanao, Filipina dalam konferensi persnya di Habi at Kape in Abreeza Mall awal pekan mengatakan kepada wartawan, pihaknya akan melakukan orientasi halal kepada 13 lembaga terkait, langkahnya adalah mengakreditasi hotel dan restoran bersertifikat halal.
“Departemen pariwisata menargetkan 50 hotel dan restoran di seluruh negeri untuk bersertifikat Halal. Dari 50 target, 20 akan berada di Manila, 10 di Boracay, 10 di Cebu dan 10 di Davao,” kata Alabado seperti dikutip Manila Buletin dan juga diberitakan Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Alabado mengatakan ia akan membantu pihak-pihak yang bersedia ikut serta dalam proyek wisata halal, juga akan memberikan bantuan khusus bagi 10 pendaftar pertama yang ingin berpartisipasi.
Baca Juga: BPJPH Tegaskan Kewajiban Sertifikasi Halal untuk Perlindungan Konsumen
“Untuk 10 pemain pertama yang akan mengajukan niat mereka untuk menjadi bagian dari proyek ini, kami akan menanggung biaya akreditasi dan sertifikasi halalnya,” tambahnya.
Islam sendiri datang di Filipina jauh sebelum penjajah Spanyol dan Inggris menduduki negara yang bersistem pemerintahan republik ini. Hal itu terbukti dari laporan seorang pengembaran Tiongkok pada zaman Dinasti Yuan (1280-1368).
Muslim Filipinan umumnya berdiam di kepulauan Mindanao, mereka dikenal sebagai masyarakat Moro yang berasal dari kata Moor, Mariscor, atau Muslim. (T/roy/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: BPJPH Tekankan Kembali Wajib Halal Telah Berlaku