Jakarta, MINA – Film Hayya2 sekuel dari film sebelumnya Hayya “The Power of Love” yang mengajak masyarakat untuk peduli terhadap nasib anak-anak korban perang di Palestina akan diputar serentak di bioskop Indonesia mulai 24 Maret 2022.
Produser eksekutif Erick Yusuf menjalaskan dua alasan kenapa Film Hayya kembali dihadirkan di bioskop tanah air. Pertama, sebagai bentuk terima kasih atas antusiasme penonton Hayya “The Power of Love” yang disaksikan lebih dari 750.000 penonton saat dirilis tahun 2019.
“Kami ingin menjawab rasa penasaran penonton yang ingin tahu apa yang terjadi pada Hayya setelah diproses untuk dikembalikan ke Palestina. Apakah Hayya kembali ke Palestina atau tetap berada di Indonesia? Apa yang terjadi?” kata Erick saat temu media Gala Premier Film Hayya2 “Dream, Hope & Reality” pada Sabtu (12/3) malam di Bioskop XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kedua, lanjut dia, dari hasil penjualan tiket Hayya pertama di tahun 2019, telah mendonasikan Rp 2,7 miliar untuk Palestina, lembaga sosial di Indonesia, serta korban bencana.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
“Ingin sekali bisa berdonasi lebih banyak lagi, dan semoga semangat yang sama juga dirasakan penonton Indonesia. Terlebih di masa pandemi, lebih banyak pihak yang membutuhkan uluran tangan.
Sementara Jastis Arimba selaku sutradara menjelaskan, pada fim Hayya2, yang mengangkat tema Dream (lmpian), Hope (Harapan), dan Reality (Kenyataan) yang semua diracik dalam satu kesatuan cerita.
“Dengan dream, tentu saja Hayya kembali mengingatkan impian setiap anak untuk bebas dan merdeka, sesuatu yang masih impian di benak anak Palestina,” ujarnya.
Jastis juga mengatakan, berpegang pada Hope atau harapan kita punya semangat untuk tetap melangkah untuk meraih impian. Dan dengan melihat reality atau kenyataan, kita menyadari bagaimana bertindak untuk mencapai impian.
Film Hayya2 menceritakan trauma dengan situasi konflik yang terjadi di Palestina membuat Hayya tidak mau dipulangkan, dan kembali melarikan diri agar bisa tinggal di Indonesia.
Dalam pelariannya Hayya bertemu dengan Lia (29) seorang perempuan cantik dan baik hati yang mengira Hayya
adalah anaknya.
Hayya pun diajak Lia tinggal di rumahnya dan bertemu dengan Faisal(30). Faisal yang awalnya bingung dengan kehadiran Hayya, akurnya menganggap Hayya adalah penyelamat bagi kehidupan rumah tangganya. Di tempal lain, Rahmat, Adhin, dan Ricis terus mencari Hayya. Lalu satu persatu tabir kebuarga Fasal terbuka, hingga pada puncaknya, sebuah tragedi menimpa Hayya, membuat situasi menjadi kompleks dan menegangkan.
Film ini disutradarai oleh Jastis Arimba, dan skenario ditulis oleh Ali Eunoia dan Jastis Arimba. diproduseri oleh Helvy Tiana Rosa dan Asma Nadia, serta didampingi produser eksekutif Erick Yusuf, Oki Setiana Dewi, dan Imam T Saptono.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Hayya2 selain diangkat ke layar lebar, novelnya sendiri ditulis bersama oleh tiga penulis terkemuka Indoneisa, Helvy Tiana Rosa, Asma Nadia dan Beny Arrnas.
“Semoga film berdurasi 100 menit ini bisa diterima masyarakat luas dan ikut mewarnai kebangkitan film nasional yang mengalami kesulitan semenjak pandemi serta memberi kemampuan kita untuk kembali berdonasi,” kata Helvy Tiana Rosa.(L/R8/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah