 Berlin, Jerman, 24 Jumadil Awwal 1438/ 22 Februari 2017 (MINA) – Sebuah film menggambarkan penyiksaan, penghinaan dan kekerasan yang dialami oleh warga Palestina saat di penjara Israel memenangkan penghargaan pertama di festival film internasional Berlin.
Berlin, Jerman, 24 Jumadil Awwal 1438/ 22 Februari 2017 (MINA) – Sebuah film menggambarkan penyiksaan, penghinaan dan kekerasan yang dialami oleh warga Palestina saat di penjara Israel memenangkan penghargaan pertama di festival film internasional Berlin.
Film “Istiyad Ashbah” (Ghost Hunting) digarap oleh sutradara Palestina Raed Andoni, baru-baru ini meraih kemenangan Film Dokumenter Terbaik di acara Film Festival Internasional Berlin (Berlinale) 2017. Film ini disajikan untuk pertama kalinya dalam acara tersebut dari 18 film di festival Berlin tahun ini, demikian IMEMC yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu (22/2).
Sebelum membuat film, ia pun pernah merasakan di penjara Israel ketika berusia 18 tahun dan bertemu dengan sejumlah orang dari pusat interogasi Israel.
Dalam filmnya, Raed Andoni mengungkap kisah pilu tentang trauma berkepanjangan yang dialami para tahanan Palestina. Sehingga proses syuting film dilakukan selama tujuh pekan di sebuah hanggar Kota Ramallah, para mantan narapidana dari berbagia umur dan latar belakang dipertemukan.
Baca Juga: Tim Tanggap Bencana Turkiye Tunggu Persetujuan Israel untuk Masuk Gaza
Kisah dalam film tersebut, seakan mengingatkan kembali memori mereka pada tahanan penjara Rusia yang berada di Yerusalem barat.
Menurutnya, ia sengaja mengupas memori para mantan narapidana untuk menemukan “hantu” di dalam jiwa mereka. Perlahan tapi pasti, para mantan narapidana pun memunculkan kembali kisah mimpi buruk mereka selama ini dan dijadikan bagian dari film.
Saat ini ada sekitar 7000 orang Palestina dan wanita dipenjarakan oleh Israel. Lebih dari 750.000 warga Palestina telah dipenjara sejak tahun 1967 dan awal pendudukan Israel dari Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Kebanyakan dari mereka dijatuhi hukuman oleh pengadilan militer, sementara yang lain ditahan tanpa tuduhan yang disebut “penahanan administratif”. Hampir tidak ada keluarga Palestina yang telah terhindar dari pengalaman penjara.(T/R10/RS1)
Baca Juga: AS-Israel Bersiap Ajukan Resolusi untuk Ubah Status Quo Masjid Al-Aqsa
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Yerusalem Lockdown Imbas Protes Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
 




 
 
															 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur