Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fintech Space Pertama di Indonesia Mulai Beroperasi Juni Mendatang

Rana Setiawan - Jumat, 19 Januari 2018 - 00:25 WIB

Jumat, 19 Januari 2018 - 00:25 WIB

122 Views

(Foto: Rana/MINA)

(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, MINA – Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) meresmikan kemitraannya dengan UnionSpace untuk mendorong perkembangan industri teknologi finansial (tekfin) melalui penyediaan Fintech Space, merupakan ruang kolaborasi khusus tekfin, yang pertama di Indonesia.

CEO UnionSpace Albert Goh mengatakan, UnionSpace merupakan platform masa depan untuk bekerja dan berkolaborasi. Platform ini tidak hanya menyediakan ruang untuk bekerja, namun hadir sebagai wadah kolaborasi yang turut membangun ekosistem bisnis guna mengakselerasi kegiatan wirausaha positif.

“Kami antusias untuk menjadi bagian dari pertumbuhan ekosistem bisnis di Indonesia, salah satunya di industri tekfin. Kami percaya Indonesia akan menjadi salah satu motor bagi pertumbuhan pasar Asia Tenggara,” kata Albert dalam Peluncuran Fintech Space di Jakarta, Kamis (18/1).

Dia menyebutkian kehadiran Fintech Space dapat mendukung kemajuan tekfin yang begitu pesat dan gelombang kebangkitan wirausaha di bidang tekfin yang begitu besar di Indonesia.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Fintech Space yang ditargetkan dapat beroperasi resmi mulai Juni 2018 ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara para pemangku kepentingan bidang tekfin, meliputi para anggota asosiasi, regulator, perusahaan keuangan, perusahaan modal ventura, serta perusahaan rintisan.

Direktur Eksekutif Kebijakan Publik AFTECH Aji Satria Suleiman mengatakan, saat ini AFTECH merupakan asosiasi bagi industri tekfin dengan 137 anggota, yang terdiri dari 114 perusahaan rintisan dan 23 lembaga keuangan.

Menurutnya, Fintech Space dapat menjadi tempat untuk berkolaborasi dan mematangkan dua pilar utama kami, yaitu advokasi regulasi dan peningkatan kapasitas komunitas.

“Pilar komunitas merupakan pilar yang krusial di mana 78% anggota asosiasi telah berkolaborasi. Untuk itu, kami berharap Fintech Space dapat mengakselerasi inovasi dan memperkuat kolaborasi di antara para pelaku industri tekfin,” ujar Aji.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Secara khusus, Fintech Space akan menjadi tempat terselenggaranya sejumlah aktivitas komunitas tekfin dalam bentuk sesi edukasi dan berbagi pengetahuan untuk mendukung peningkatan kapasitas para pelaku usaha.

Lebih jauh Aji mengharapkan Fintech Space dapat menjadi tempat berkolaborasi, bertukar gagasan dan solusi, sebagai sarana untuk melahirkan inovasi-inovasi baru, serta menjadi pusat pengembangan jejaring untuk mempercepat pertumbuhan industri tekfin di Indonesia.

Indonesia berada dalam momentum yang terbangun berkat perkembangan teknologi dan pertumbuhan perusahaan rintisan yang terjadi dengan sangat pesat di Asia Tenggara.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah perusahaan rintisan tertinggi di kawasan ini dan diperkirakan akan mencapai jumlah 13.000 pada tahun 2020 mendatang.(L/R01/P1)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia