Oleh Ubaydillah, Staf Pusat Data dan Informasi Ukhuwah Al-Fatah Rescue
PADA setiap kejadian bencana atau keadaan kedaruratan, kehadiran seorang first aider atau pemberi pertolongan pertama sangat penting dan berharga. Mereka adalah garda terdepan yang memberikan pertolongan awal kepada para penyintas (korban bencana). Pertolongan yang cepat, tepat, dan terorganisasi menjadi penentu antara cedera yang ringan atau berat, bahkan antara hidup dan mati.
Dalam pandangan Islam, peran seorang first aider memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Menyelamatkan jiwa adalah salah satu bentuk ibadah yang paling mulia. Allah Ta’ala menempatkan nilai kehidupan manusia pada posisi yang sangat tinggi. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan seluruh manusia.” (QS. Al-Ma’idah: 32)
Baca Juga: Keutamaan Bulan Rajab
Ayat ini menunjukkan betapa besar pahala dan kehormatan yang diberikan kepada mereka yang berusaha menyelamatkan jiwa orang lain. Setiap tindakan yang dilakukan, dari memberikan bantuan napas buatan hingga menghentikan pendarahan, menjadi amal yang tinggi nilainya di sisi Allah.
Islam menekankan pentingnya kasih sayang antar sesama manusia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa yang ada di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangimu.” (HR. Tirmidzi)
Seorang first aider adalah perwujudan kasih sayang tersebut. Mereka hadir di saat genting untuk membantu penyintas yang mungkin dalam kondisi terpuruk, terluka, atau dalam bahaya. Tindakan ini tidak hanya memberikan manfaat fisik, tetapi juga dukungan psikologis yang besar bagi para penyintas.
Dalam situasi bencana atau kedaruratan, upaya penyelamatan sering kali melibatkan kerja sama tim. Islam sangat menganjurkan kerja kolektif dalam kebaikan, sebagaimana firman Allah:
Baca Juga: Perjuangan Heroik Dr. Hussam Abu Safiya di Rumah Sakit Terakhir yang Masih Beroperasi di Gaza
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Ma’idah: 2)
First aider bekerja sebagai bagian dari tim penyelamat dengan misi bersama: menyelamatkan sebanyak mungkin jiwa. Tugas mereka melengkapi tugas-tugas lain, seperti evakuasi dan logistik, sehingga menjadi amal jama’i yang penuh keberkahan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan pentingnya bertindak cepat dalam kebaikan. Beliau bersabda: “Bersegeralah dalam melakukan amal-amal kebaikan…” (HR. Muslim)
First aider adalah contoh nyata dari pelaksanaan hadits ini. Mereka tidak menunda waktu, karena setiap detik sangat berharga bagi nyawa seseorang. Respon yang cepat dapat mencegah kondisi kritis, mengurangi penderitaan, dan memberikan peluang lebih besar untuk penyelamatan.
Baca Juga: Pengungsi Gaza Sambut Tahun Baru 2025 di Tengah Tenda yang Banjir
Menanamkan Nilai Keikhlasan
Menjadi seorang first aider atau first responder sering kali menuntut keikhlasan yang tinggi. Mereka bekerja tanpa pamrih, di bawah tekanan, dan sering kali dalam kondisi yang berbahaya. Dalam Islam, keikhlasan adalah inti dari setiap amal:
“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya…” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keikhlasan ini memberikan dimensi spiritual yang mendalam dalam peran mereka, menjadikannya sebagai amal yang bukan hanya menyelamatkan di dunia, tetapi juga memberi pahala besar di akhirat.
Baca Juga: Tragedi Kematian Bayi-Bayi di Gaza akibat Kedinginan, Potret Krisis Kemanusiaan yang Mendalam
Peran seorang first aider tidak hanya berdampak pada penyintas yang ditolong, tetapi juga menginspirasi orang lain untuk peduli dan berbuat baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)
Dengan menjadi teladan dalam menolong sesama, first aider mengajak orang lain untuk meniru perbuatan baik tersebut, menciptakan budaya kepedulian dan solidaritas.
First aider adalah manifestasi dari nilai Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil ‘alamin). Dalam situasi darurat, mereka menjadi wujud nyata kasih sayang Islam kepada seluruh manusia, tanpa memandang latar belakang agama, suku, atau status sosial. Allah SWT berfirman:
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad), melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
Baca Juga: Puasa Rajab, Dalil dan Pendapat para Ulama
Menjadi seorang first aider atau first responder bukan hanya tugas teknis, tetapi juga amanah spiritual yang sangat mulia. Peran ini mencerminkan nilai-nilai kepedulian, kasih sayang, kerja sama, dan keikhlasan yang tinggi. Mereka tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga menjadi cerminan rahmat Islam yang membawa kebaikan bagi sesama manusia.
Semoga para first aider dan first responder selalu diberi kekuatan, keikhlasan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mereka. Setiap langkah yang mereka ambil adalah bentuk amal saleh yang sangat berharga di hadapan Allah Ta’ala. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jelang Tahun Baru 2025, Jumlah Pemain Game Judi Online Indonesia Tembus 100 Juta