Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah

Bahron Ansori Editor : Rana Setiawan - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Muslimah, waspadai fitnah medsos (foto: ig)

Media sosial telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sebagai Muslimah, kita harus waspada terhadap fitnah yang dapat muncul dari penggunaan media sosial. Fitnah di sini mencakup penyebaran informasi yang tidak benar, pergaulan yang tidak bermanfaat, hingga penggunaan waktu yang tidak produktif. Allah dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah memberikan peringatan kepada umat Islam untuk berhati-hati terhadap fitnah.

Dalil Al-Qur’an Allah Ta’ala berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 6, “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini mengajarkan kepada kita agar tidak mudah percaya pada setiap informasi yang datang, apalagi melalui media sosial yang seringkali penuh dengan berita hoaks dan fitnah. Kita perlu memverifikasi informasi sebelum membagikannya.

Pertama, Fitnah Lisan dan Tulisan di Medsos

Baca Juga: Istri Tak Bersyukur, Sebuah Renungan Berdasarkan Dalil Syariat

Dalam media sosial, fitnah bisa terjadi melalui lisan (komentar, status, dan postingan) atau tulisan (artikel, meme, dll.). Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang diridhai Allah, tanpa menyadarinya, dan karena itu Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan seorang hamba berbicara dengan satu kata yang dimurkai Allah, tanpa menyadarinya, dan karena itu ia dilemparkan ke dalam neraka Jahannam.” (HR. Bukhari)

Hadis ini mengingatkan kita bahwa setiap kata yang diucapkan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya, dapat membawa dampak besar. Oleh karena itu, Muslimah harus lebih berhati-hati dalam berbicara dan menulis di media sosial.

Kedua, Waspada Terhadap Pergaulan Virtual

Selain fitnah lisan dan tulisan, pergaulan di media sosial juga bisa menjerumuskan seseorang ke dalam dosa. Allah Ta’ala berfirman,

Baca Juga: Peran Perempuan dalam Mempertahankan Masjid Al-Aqsa

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ وَمَن يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۚ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah syaitan, sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” (QS. An-Nur: 21)

Syaitan selalu menggoda manusia melalui berbagai cara, termasuk melalui interaksi di media sosial yang bisa saja mengarah pada pergaulan yang tidak sehat, baik dalam hal percakapan maupun pandangan.

Ketiga, Penggunaan Waktu yang Berfaedah

Waktu adalah anugerah yang sangat berharga, dan media sosial sering kali menyita waktu tanpa disadari. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

Baca Juga: Keutamaan Muslimah dalam Al-Qur’an dan Hadis, Inspirasi Sifat Mulia

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Ada dua nikmat yang seringkali disia-siakan oleh manusia: kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari). Seorang Muslimah hendaknya menggunakan waktunya di media sosial dengan bijaksana, memastikan bahwa aktivitas tersebut memberi manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.

Keempat, Menjaga Kehormatan Diri

Media sosial seringkali menjadi tempat di mana privasi seseorang menjadi terbuka lebar. Allah berfirman,

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur: 30)

Baca Juga: Muslimah Mulia dalam Al-Qur’an dan Hadits

Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga pandangan dan kehormatan di dunia maya. Jangan sampai foto, video, atau konten pribadi yang tidak sepatutnya tersebar di media sosial.

Nasihat Ulama

Ibn Qayyim al-Jawziyyah Ibn Qayyim al-Jawziyyah memberikan nasihat tentang menjaga lidah, yang relevan dengan penggunaan media sosial. Beliau berkata, “Barangsiapa yang menjaga lisannya, maka Allah akan menutupi aibnya. Barangsiapa yang mengendalikan amarahnya, Allah akan melindunginya dari adzab-Nya. Dan barangsiapa yang meminta ampunan kepada Allah, maka Allah akan menerima taubatnya.” Ini berlaku pula di media sosial, di mana menjaga lisan berarti menjaga setiap kata yang ditulis dan dibagikan.

Imam Al-Ghazali Imam Al-Ghazali menegaskan pentingnya menghindari fitnah dalam setiap interaksi, termasuk di media sosial. Beliau berkata, Fitnah adalah penyakit yang lebih berbahaya daripada dosa lainnya. Oleh karena itu, jauhilah fitnah sebagaimana engkau menjauhi api, karena fitnah dapat membakar kebaikanmu.” Dengan demikian, Muslimah harus senantiasa waspada agar tidak menjadi penyebar fitnah melalui media sosial.

Baca Juga: Netty Aher Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi Dukung Palestina

Sebagai Muslimah, kita harus senantiasa menjaga diri dari fitnah media sosial. Dengan memahami ajaran Al-Qur’an, hadis, dan nasihat para ulama, kita dapat menggunakan media sosial dengan bijaksana, menjaga lisan dan tulisan, serta menghindari pergaulan yang tidak bermanfaat. Jangan sampai waktu kita terbuang sia-sia atau justru menjadi penyebab dosa melalui dunia maya.

Agar Terhindar dari Fitnah Medsos

Pertama, Menjaga Lisan dan Jari dari Perkataan yang Sia-sia. Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengingatkan dalam Al-Qur’an untuk menjaga perkataan, termasuk apa yang kita tulis di media sosial. Terkadang, komentar yang tidak diperlukan atau berita yang tidak jelas kebenarannya dapat menimbulkan fitnah. Dalam surah Al-Ahzab, Allah berfirman, “Dan kamu mengira itu perkara yang ringan saja, padahal di sisi Allah itu adalah perkara yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 58)

Kita sering kali meremehkan perkataan atau tulisan yang kita sebarkan di media sosial. Ayat ini mengingatkan bahwa apa yang dianggap sepele oleh manusia, seperti gosip atau ujaran kebencian, adalah perkara besar di hadapan Allah. Untuk menghindari fitnah, hindarilah berkomentar atau membagikan hal yang tidak jelas atau tidak penting.

Baca Juga: Muslimah Sejati, Panduan Membangun Karakter Mulia

Kedua, Memverifikasi Informasi Sebelum Menyebarkannya. Dalam era media sosial, penyebaran informasi sangat cepat. Namun, tidak semua informasi benar. Allah Ta’ala memerintahkan dalam Al-Quran untuk selalu memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, agar tidak menimbulkan fitnah dan kerugian bagi orang lain.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ

 “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)

Ayat ini adalah peringatan untuk selalu berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan informasi. Di media sosial, berita bohong dan fitnah sangat mudah menyebar, sehingga kita harus memastikan kebenarannya sebelum membagikannya agar tidak merugikan orang lain.

Ketiga, Menjaga Pandangan dari Hal-Hal yang Dilarang. Allah memerintahkan umat Islam untuk menjaga pandangan mereka dari hal-hal yang haram. Dalam media sosial, gambar dan video yang tidak pantas sangat mudah diakses, dan ini bisa menjadi sumber fitnah bagi seorang Muslim.

Baca Juga: Kursi Perempuan DPR 2024-2029 Capai Tertinggi dalam Sejarah

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’ “ (QS. An-Nur: 30)

Dalam konteks media sosial, ini berarti seorang Muslim harus berhati-hati terhadap konten visual yang mereka lihat. Menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang akan membantu kita terhindar dari fitnah yang disebabkan oleh konten yang merusak hati dan pikiran.

Keempat, Tidak Berlebihan dalam Menggunakan Media Sosial. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan umat Islam untuk selalu bersikap moderat dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan media sosial. Hadis berikut mengingatkan kita tentang pentingnya sikap moderat:

إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا، وَأَبْشِرُوا

“Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit diri dalam agama kecuali dia akan dikalahkan olehnya. Maka, luruskan dan dekatilah (kesempurnaan), serta berilah kabar gembira.” (HR. Bukhari)

Baca Juga: Fenomena Hijrah Muslimah, Antara Tren atau Pilihan Hidup?

Penjelasan: Sikap berlebihan dalam menggunakan media sosial bisa menghabiskan waktu yang seharusnya dipergunakan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, seperti ibadah atau menuntut ilmu. Mengontrol diri dari penggunaan media sosial yang berlebihan akan menjaga kita dari fitnah yang datang dari lalai terhadap waktu dan tanggung jawab.

Kelima, Berteman dengan Orang-Orang yang Baik. Salah satu faktor yang mempengaruhi seseorang dalam media sosial adalah siapa yang mereka ikuti dan berinteraksi dengannya. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam mengajarkan pentingnya berteman dengan orang-orang yang baik,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang itu berada di atas agama sahabat dekatnya, maka hendaklah salah seorang di antara kalian melihat siapa yang menjadi sahabat dekatnya.” (HR. Tirmidzi)

Di media sosial, kita harus berhati-hati dengan siapa yang kita ikuti atau terlibat. Mengikuti akun yang baik dan bermanfaat akan membantu kita tetap berada di jalan yang lurus dan menghindari fitnah dari konten negatif atau berbahaya.[]

Baca Juga: Lebih dari Sekadar Penutup: Hijab Simbol Keindahan, Martabat dan Spiritualitas Muslimah

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Peran Muslimah dalam Melahirkan Generasi Qurani

Rekomendasi untuk Anda

Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah
Khadijah