Banda Aceh, MINA – Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) Aceh, berkolaborasi dengan Komunitas Pilem Aneuk Aceh (Kopiah) dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar pameran foto kerusakan lingkungan di Aceh.
Sedikitnya, Ada 26 foto hasil jepretan anggota FJL, dipamerkan di koridor Fakultas Pertanian Unsyiah, Banda Aceh. Senin (24/9).
“Para fotografer mengambil momen yang berkenaan dengan lingkungan. Dampak kerusakan lingkungan Aceh,” kata Serataris FJL Aceh, Ratno Sugito.
Ratno mengatakan, seluruh foto tersebut nantinya juga akan dipamerkan di Sekretarian Forum Jurnalis Lingkungan, Lambhuk, Banda Aceh sampai tanggal 28 September 2018. Tujuannya untuk memberitahukan kepada publik, masih adanya kerusakan hutan yang terjadi di Aceh.
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
“Hari Jumat nanti juga akan digelar diskusi, akan menghadirkan stakeholder yang berkopeten untuk membahas berbagai persoalan menyangkut dengan lingkungan di Aceh,” jelasnya.
Sementara itu, Koordinator FJL Aceh Afifuddin Acal secara terpisah menjelaskan, sengaja memilih kampus dengan tujuan untuk mengedukasi mahasiswa agar lebih peduli terhadap lingkungan. Mahasiswa juga berkewajiban untuk melakukan konservasi.
“Untuk melakukan edukasi pentingnya melakukan konservasi lingkungan dan satwa, jadi mahasiswa harus paham bahwa penting menjaga hutan untuk keseimbangan alam,” ungkap Afifuddin Acal.
Ia juga menambahkan, alam ini harus sesuai dengan pergerakan rantai makanan, jika salah satu dari rantai makanan itu terputus maka akan ada dampak negatif dan terjadi ketidakseimbangan ekosistem.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Selain pameran foto, juga ada kuliah umum dan diskusi yang disampaikan langsung oleh Erin Elizabeth McKee, selaku Mission Director USAID For Indonesia. Selain itu kuliah umum ini juga diisi oleh Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, Muhammad Nur.
“Sasaran kita mahasiswa, agar mahasiswa melek tentang konservasi lingkungan dan hewan,” terang Muhammad. (L/AP/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren