Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FJL Latih Jurnalis Warga Untuk Awasi Lingkungan

Admin - Senin, 15 Juli 2019 - 20:43 WIB

Senin, 15 Juli 2019 - 20:43 WIB

7 Views ㅤ

Banda Aceh, MINA – Forum Jurnalis Lingkungan (FJL) bersama Usaid Lestari menggelar pelatihan jurnalis warga (citizen journalism) di dua lokasi berbeda dengan peserta dari berbagai kabupaten di Provinsi NAD.

“Kegiatan tersebut guna melatih warga melaporkan isu-isu lingkungan yang ada di wilayahnya kepada FJL”, demikian  Penanggung jawab kegiatan, Aprizal, menjelaskan, Senin (15/7).

Pelatihan  pertama digelar di wilayah Aceh Tengah, sementara tahap kedua digelar di Barat Selatan Provinsi Aceh.

Pelatihan untuk wilayah Aceh Tengah diikuti warga dari Bener Meriah, Takengon dan Gayo Lues pada 14 hingga 15 Juli.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Sementara untuk wilayah barat selatan akan diikuti masyarakat dari Aceh Jaya, Nagan Raya, Meulaboh, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dan Aceh Singkil, akan diadakan pada 17 hingga 18 Juli mendatang.

“Ada dua puluh warga yang kita latih, mereka dari berbagai daerah yang berdampingan langsung dengan kawasan hutan lindung, daerah konflik satwa dan daerah bencana,” kata Aprizal yang juga sebagai pemateri.

Chitra Angraini, Communication Specialist Usaid Lestari Jakarta, mengharapkan, dengan pelatihan ini, kerjasama antara warga dan FJL dalam melaporkan isu-isu lingkungan bisa berjalan dengan baik ke depan.

“Hutan di Indonesia semakin sedikit, kewajiban kita untuk melindunginya, maka sampaikan jika itu menyangkut dengan lingkungan ke FJL,” kata Chitra.

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Usaid Lestari adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  yang menangani proyek pengelolaan hutan secara berkesinambungan.

Kegiatan ini dirancang untuk membantu Pemerintah Indonesia mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan melestarikan keanekaragaman hayati pada ekosistem hutan dan bakau yang kaya akan karbon dan bernilai konservasi tinggi. (L/AP/PI )

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Guru Tak Tergantikan oleh Teknologi, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Tekankan Peningkatan Kompetensi dan Nilai Budaya

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia