Bogor, MINA – Forum Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FKM-BP) melaksanakan Pra Safari Politik Pembebasan Al-Aqsa di lima kota besar, yakni Malang, Surabaya, Gresik, Lamongan, dan Yogyakarta, mulai tanggal 6-14 September 2024.
Dalam rangkaian kegiatan itu, FKM-BP menyuarakan keresahan mahasiswa Indonesia terhadap isu Palestina yang memiliki ikatan sejarah penting dengan Indonesia.
Melansir keterangan tertulisnya, melalui kegiatan itu, mahasiswa tidak hanya menyuarakan solidaritas, tetapi juga menggali kembali sejarah hubungan erat antara Palestina dan Indonesia yang menjadi landasan kuat dalam perjuangan bersama untuk kebebasan Palestina.
Ketua FKM-BP, Namsianto Wakhid menegaskan bahwa keresahan mahasiswa Indonesia terhadap isu Palestina tidak lepas dari peran bersejarah Palestina dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
“Pada tahun 1945, Palestina menjadi negara pertama yang secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia, meskipun pada saat itu Palestina berada di bawah mandat Inggris. Dukungan ini merupakan bentuk solidaritas awal yang tak terlupakan, dan sejak saat itu, hubungan Indonesia-Palestina selalu dibangun di atas prinsip persaudaraan dan perlawanan terhadap penjajahan,” ujar Namsianto, mengutip keterangan yang diterima MINA di Bogor, Jumat (13/9).
Menurut FKM-BP, sejarah itu terus mengikat Indonesia dan Palestina dalam satu ikatan moral, di mana bangsa Indonesia, yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, memiliki kewajiban untuk mendukung rakyat Palestina yang hingga kini masih berjuang melawan pendudukan Israel.
Hal ini selaras dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa “penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.”
Melalui Pra Safari Politik Pembebasan Al Aqsa, FKM-BP menegaskan kembali dedikasi mereka untuk terus berjuang lewat berbagai cara agar kemerdekaan Palestina dapat diraih.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
“Kami, mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam FKM-BP, berkomitmen untuk terus berjuang melalui jalur edukasi, advokasi, dan aksi nyata agar Palestina dapat meraih kemerdekaannya. Ini bukan hanya soal wilayah, tetapi soal hak asasi manusia yang harus dihormati oleh semua negara,” ujar Namsianto.
Selain itu, FKM-BP juga membuka ruang yang besar bagi seluruh mahasiswa yang belum tergabung untuk ikut ambil bagian dalam perjuangan ini.
“Kami mengajak seluruh mahasiswa Indonesia yang peduli terhadap isu Palestina untuk bersama-sama bergabung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina. FKM-BP adalah ruang bagi semua pihak yang memiliki visi yang sama, dan bersama-sama kita bisa membuat perubahan yang berarti,” pungkas Namsianto.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri