Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FORSEMI HADIR SEBAGAI PLATFORM PEMBANGUNAN EKONOMI UMMAT ISLAM

Rana Setiawan - Sabtu, 31 Oktober 2015 - 20:23 WIB

Sabtu, 31 Oktober 2015 - 20:23 WIB

575 Views

Valentino Dinsi.(Foto: Rana/MINA)
Valentino Dinsi.(Foto: Rana/MINA)

alentino Dinsi, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) juga penggagas Forum Sinergi Ekonomi Ummat Islam (FORSEMI) saat menyampaikan materi di hadapan lebih dari 300 peserta FORSEMI di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Sabtu (31/10).(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 18 Muharram 1437/31 Oktober 2015 (MINA) – Valentino Dinsi, Ketua Umum Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), menyatakan, hadirnya Forum Sinergi Ekonomi Ummat Islam (FORSEMI) diharapkan dapat menjadi platform pembangunan ekonomi dengan menyatukan seluruh potensi Umat.

Penggagas FORSEMI itu mengatakan, forum tersebut mengedepankan sistem ekonomi berjamaah; berjejaring, bertumbuh, berbagi.

“Kita Ummat Islam memang belum bisa bersatu di fikih, politik, bahkan kepemimpinan serta banyak bidang lainnya. Tapi saya percaya kita bisa bersatu di ekonomi (perut dan kantong). Itu langkah awal persatuan yang bisa kita lakukan bersama,” kata Valentino di hadapan lebih dari 300 peserta FORSEMI di Gedung Nusantara V DPR RI, Jakarta, Sabtu (31/10).

Agenda FORSEMI kali ini bertema “Membangun kekuatan Ekonomi dengan mengakselerasi Kerjasama antar Elemen Umat” dihadiri perwakilan bidang ekonomi Ormas Islam, perwakilan bidang ekonomi Komunitas Ekonomi Islam, perwakilan ekonomi Partai Politik, perwakilan Komunitas Pengusaha Islam, perwakilan Lembaga Zakat dan Kemanusiaan, perwakilan Kampus, Pelajar dan Mahasiswa bidang ekonomi.

Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya

HAdir sebagai pembicara kunci dalam acara FORSEMI itu Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

Hadirnya FORSEMI, lanjut Valentino, terlepas dari fenomena saat ini akan gagalnya ummat Islam dalam memberantas kemiskinan dirinya sendiri, karena ummat Islam dan para pemimpinnya tidak bersatu.

Semakin banyaknya asset negara yang dikuasai asing serta semakin termarjinalkannya ummat Islam dalam peran ekonomi nasional, juga menjadi dorongan perlunya persatuan ummat Islam dalam menjawab tantangan kebangsaan dan keummatan ke depan.

“Berdasarkan pengalaman, dahulu ummat Islam pernah bersatu pada satu bidang ekonomi (perut dan kantong) pada masa Syarekat Dagang Islam. Masalah ekonomi adalah masalah yang mendasar dan universal di mana kita semua sepakat pada titik ini,” ujarnya.

Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya

FORSEMI yang diinisiasi Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI) bertujuan membangun persatuan dan ukhuwah Islamiah antar organisasi masyarakat (Ormas) Islam, partai politik (Parpol) Islam, Komunitas Wirausaha Muslim serta stake holder ummat Islam di bidang ekonomi.

Rendy Syaputra, CEO Busana Muslim Keke sekaligus Sekretaris Umum FORSEMI, mengatakan, forum tersebut akan rutin diadakan sebulan sekali secara bergiliran di kantor atau rumah pengusaha, kantor lembaga negara, kantor pimpinan pusat ormas atau parpol serta komunitas wirausaha muslim.

Rendy mengharapkan FORSEMI menjadi platform Komunikasi, Koordinasi, dan Eksekusi antar elemen ummat Islam dalam mengembangkan ekonomi syariah hingga membangkitkan kembali peradaban Islam melalui ekonomi.

Ekonomi umat Islam harus dibangun dan tumbuh. Setiap umat Islam pasti berbelanja, namun tidak semua umat Islam berjualan, Untuk itulah tantangan ekonomi umat adalah adanya komunikasi dan koordinasi antar elemen,” tambahnya. (L/R05/P2)

Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Airlangga: Tarif Impor AS ke Produk Indonesia Bisa Tembus 47 Persen

Rekomendasi untuk Anda