Makkah, MINA – Sebanyak sembilan perwakilan negara mahasiswa muslim pascasarjana yang tergabung dalam Forum Studi Islam Antar Bangsa (FORSIASA), Jumat malam (14/9), menyelenggarakan Konferensi II di Makkah, Arab Saudi, yang menghasilkan sebuah Deklarasi.
Kegiatan ini tersebut dihadiri antara lain H. Evi Hanafiah, BA., MPhil., MSc., (Ph.D) Perwakilan Pakistan, HJ. Anisa Rahmawati, Lc., (MA) Perwakilan Mesir, H. Nur Hamid Sholeh, Lc., (MA) Perwakilan Lebanon, Muammar Kadafi, Lc., (MA) perwakilan Tunisia
Selain itu, hadir pula H. Ahmad Jaiz, Lc., (MA) Perwakilan Sudan H. Ghinan Taufiq, Lc. Perwakilan Yordania, H. Mala Sujana, Lc. Perwakilan Libya, H. Agus Ghulam Ahmad, Lc., (MA) Perwakilan Maroko, dan H. Ma’ruf Hidayat, Lc., (MA) perwakilan Arab Saudi , pungkas Ahmad Jaiz, selaku Perwakilan dari Sudan.
Dalam laporan ketua panitia H. Ahmadi Abdullah Azim, Lc., (MA) menyampaikan bahwa konferensi II mahasiswa muslim antar bangsa dan deklarasi dimaksudkan untuk mempertemukan generasi intelektuanl muslim dari berbagai negara guna merumuskan ide dan konsep tentang Islam dan pembangunan masa depan, yang kemudian dideklarasikan sebagai pernyataan dan kesepakatan bersama
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Hal senada disampaikan oleh Ketua Presidium Forum Studi Islam Antar Bangsa (FORSIASA) H. Herika Muhammad Taki, (Ph.D)
Dalam kata sambutannya ia juga menjelaskan bahwa konferensi II dan deklarasi hari ini merupan kelanjutan dari konferensi dan deklarasi perdana yang kami selenggarakan tahun 2017 silam. “Kehadiran Forsiasa ini yang beranggotakan perwakilan dari berbagai negara tetap konsisten untuk membangun generasi emas Islam yang rahmatan lil’alamin berbasis imam takwa dan dilandasi oleh tuntunan Al Qur’an dan Al Hadis.
Herika menyampaikan apresiasi kepada panitia dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada setiap peserta yang hadir
Adapun agenda pembahasan dan perumusan teks deklarasi dipimpin langsung oleh Sekjen Forsiasa H. Imam Muhammad Munawir, MA/
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Setelah memperhatikan pemikiran maupun gagasan dari setiap peserta, kemudian disepakati dan disahkan berdasarkan musyawarah, ditetapkan sebuah deklarasi. Point penting teks deklarasi terdiri dari konsep keislaman yang rahmatan lil’alamin, pembangunan Islam yang totalitas dalam segala bidang kehidupan berbasis iman takwa dan masa depan Islam untuk mewujudkan persatuan umat dalam menebarkan kebajikan melalui kerja sosial dan peradaban.
Selanjutnya teks deklarasi dibaca oleh masing-masing perwakilan Negara yang dipandu oleh Ketua Presidium H. Herika Muhammad Taki, (Ph.D) serta diakhiri dengan penandatanganan bersama. (L/K02/P1)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan