Ramallah, 24 Syawwal 1436/9 Agustus 2015 (MINA) – Sebuah foto yang menunjukkan dua pria Palestina sedang melindungi seorang Polisi Wanita (Polwan) Pendudukan Israel dari serangan lemparan batu para pemukim ilegal Israel, telah menjadi viral di dunia maya.
Foto -yang diambil oleh Shaul Golan, seorang fotografer surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth, menjelaskan peristiwa itu terjadi di Esh Kodesh, sebuah pos di Tepi Barat, yang dianggap oleh PBB menjadi bagian dari wilayah yang diduduki. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad (9/8).
Dalam foto itu, seorang Polwan Israel terlihat tanpa alat pelindung kepala, tampak ketakutan, sementara berdiri di antaranya dua orang pria Palestina yang mengangkat tangan mereka secara terbuka, tidak memegang senjata, tanda meminta serangan kepada Polwan Israel dihentikan.
Kedua pria Palestina itu melangkah untuk melindungi Polwan yang ketakutan setelah bentrokan pecah antara para aktivis anti-penjajahan dengan apa yang media Israel telah gambarkan sebagai pemukim ekstrimis Yahudi sayap kanan.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dalam insiden kedua belah pihak saling melemparkan batu satu sama lain, di dekat permukiman ilegal Israel ‘Aish Kodesh’ dan Desa Palestina ‘Kusra’.
Foto tersebut menjadi sorotan para netizen di dunia maya di mana setidaknya telah dibagi sebanyak 2.305 kali pada foto yang diunggah pada halaman Facebook dari seorang wartawan Israel bernama Igal Sarna.
“Di tengah semua kekacauan, saya melihat petugas perempuan ini,” kata Golan mengatakan kepada harian Times of Israel. “Dia benar-benar takut. Dia ditinggalkan di lapangan, maka dia mengatakan justru musuh yang menjaganya. Saya langsung tahu itu adalah momen khusus,” tambahnya.
Salah satu orang yang melindungi petugas keamanan Israel itu bernama Zakaria Sadah, seorang pekerja lapangan Palestina di lembaga kemanusiaan Rabbi untuk Hak Asasi Manusia (RHR), sebuah organisasi HAM Israel yang bekerja di daerah itu.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
“Ketika saya melihatnya,” kata Sadah dalam sebuah wawancara telepon dengan Times of Israel, “Saya tidak melihat dia berseragam atau sebuah simbol pendudukan. Saya melihat ada seorang yang menangis, yang sedang ketakutan. Dan saya langsung berdiri di sampingnya untuk melindunginya,” ujar Sadah.(T/R05/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka