Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

FPI: UMAT ISLAM WAJIB BERSATU

Admin - Ahad, 21 Juli 2013 - 23:41 WIB

Ahad, 21 Juli 2013 - 23:41 WIB

503 Views ㅤ

Jakarta, 14 Ramadhan 1434/22 Juli 2013 (MINA) – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI),  Muhammad Rizieq Shihab mengajak umat Islam untuk bersatu. Persatuan itu sebuah kewajiban bagi umat Islam dan tidak bisa ditawar.

“Persatuan itu sebuah kewajiban bagi umat Islam dan sebuah keniscayaan, serta sesuatu yang tidak bisa ditawar,” kata ulama yang sering disapa Habib Rizieq itu kepada Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (21/7).

Menurutnya, dalam mewujudkan persatuan, umat Islam harus membuka diri untuk dialog, dialog itu kunci mencapai persatuan.

“Umat Islam harus membuka diri untuk dialog, dialog itu kunci guna mencapai persatuan. Bukan diskusi terbuka saling menyerang dan saling mencaci, itu justru akan menimbulkan kebencian yang dijatuhkan merasa benci dan akhirnya bukan mencari kebenaran akan tetapi yang dicari menang dan kalah”, ujarnya.

Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK

Habib Rizieq mengungkapkan, dialog itu mencari yang benar dan salah, sedangkan kalau debat hanya mencari menang kalah.

Seharusnya umat Islam mencari kebenaran bukan mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah, terhadap selain agama Islam kalau kita bangun dialog, kesalahpahaman terhadap Islam bisa diselesaikan.

FPI Dukung Muhammad Mursi

Sementara itu, Habib Rizieq menanggapi permasalahan umat Islam di Mesir, FPI mendukung pemerintahan presiden Mesir terpilih, Muhammad Mursi, FPI tidak pernah mendukung Militer Mesir.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal

“Kita menyesalkan apa yang terjadi di Mesir dan yang paling kita sesalkan adalah perpecahan umat Islam di Mesir, kita tidak pernah membenarkan perang mazhab dengan alasan apa pun,” tegasnya.

Kemudian menurutnya, dalam konflik mesir, pemerintah Indonesia tidak akan bisa berbuat banyak, karena ketergantungannya terhadap barat terlalu kuat. Ketergantungan itu sangat berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri Indonesia, berbeda dengan rakyat yang dibawah, mereka bisa membangun opini dan melakukan dukungan untuk presiden yang dipilih rakyatnya secara demokratis, Muhammad Mursi. (L/P015/P01/P02)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri

Rekomendasi untuk Anda