Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Francesca Albanese Serukan Embargo Senjata dan Boikot Ekonomi Global terhadap Israel

sri astuti - Jumat, 4 Juli 2025 - 10:27 WIB

Jumat, 4 Juli 2025 - 10:27 WIB

42 Views

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki. (Foto: UN Watch)

Jenewa, MINA – Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, pada Kamis (3/7) menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk memberlakukan embargo senjata dan memutuskan hubungan perdagangan dan keuangan dengan Israel.

Dalam laporan terbarunya yang disampaikan di hadapan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Albanese membahas “ekonomi genosida,” menuduh Israel bertanggung jawab atas “salah satu genosida paling brutal dalam sejarah modern.” Palestinian Information Center melaporkan.

“Situasi di wilayah Palestina yang diduduki telah melampaui tingkat bencana,” katanya dalam pidato yang mendapat tepuk tangan meriah.

Mengenai “Yayasan Kemanusiaan Gaza” yang didukung AS, Albanese menggambarkannya sebagai “jebakan maut yang dirancang untuk membunuh atau menggusur orang.”

Baca Juga: Gaza Butuh Lebih dari 500.000 Karung Tepung per Pekan

Ia lebih lanjut menuduh pasukan Israel dan firma keamanan Amerika secara sistematis menargetkan warga sipil yang kelaparan yang mencari bantuan. Meskipun ada kecaman internasional dan seruan untuk menghentikan penggunaan makanan dan bantuan sebagai senjata perang, seruan tersebut sebagian besar hanya retorika dan gagal menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang yang kelaparan.

Sementara itu, Amnesty International mengatakan penerapan program bantuan yang dikelola oleh “Yayasan Kemanusiaan Gaza” oleh Israel telah mengakibatkan ratusan kematian dan ribuan orang cedera. Amnesty menekankan bahwa otoritas Israel telah mengubah tindakan mencari bantuan menjadi perangkap kematian bagi orang-orang yang kelaparan, dengan sengaja memicu kekacauan dan memperburuk penderitaan di Gaza.

Albanese menuduh lebih dari 60 perusahaan internasional, termasuk perusahaan-perusahaan besar di industri senjata dan teknologi, terlibat dalam mendukung usaha permukiman Israel dan berkontribusi terhadap perang yang menghancurkan di Jalur Gaza.

Laporan setebal 27 halaman itu mengatakan, genosida Israel terus berlanjut karena menguntungkan banyak orang. Laporan itu menyoroti keterikatan finansial perusahaan-perusahaan yang terdaftar dengan sistem apartheid dan militerisasi Israel.

Baca Juga: Bom Israel Tewaskan 17 Warga Sipil di Gaza

Albanese menyerukan agar para eksekutif perusahaan-perusahaan ini dimintai pertanggungjawaban berdasarkan hukum internasional dan mengakhiri semua bentuk kerja sama komersial dengan Israel.

Ia menekankan beberapa dari perusahaan-perusahaan ini memasok Israel dengan senjata dan peralatan yang digunakan untuk menghancurkan infrastruktur Palestina atau terlibat dalam sistem pengawasan yang berkontribusi terhadap penindasan.

Didukung oleh AS, pasukan Israel telah melancarkan perang genosida di Gaza sejak Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan, agresi yang sedang berlangsung telah mengakibatkan lebih dari 57.130 orang menjadi martir, 135.173 orang terluka, dan lebih dari 11.000 orang hilang, bersama dengan kelaparan yang telah merenggut puluhan nyawa.

Lebih dari dua juta warga Palestina hidup dalam kondisi pengungsian paksa di tengah kehancuran yang meluas. []

Baca Juga: Hamas Kecam Knesset yang Paksakan Kedaulatan atas Tepi Barat

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Militer Zionis Kuasai Kompleks Makam Nabi Yusuf di Nablus

Rekomendasi untuk Anda