Lisbon, 16 Sya’ban 1436/3 Juni 2015 (MINA) – Misi pelayaran menembus blokade Gaza, Freedom Flotilla III mendekati perairan pantai Portugal, dan diperkirakan labuh di Lisbon, Rabu (3/6), .
Marianne, nama kapal pukat Skandinavia, Swedia, itu, dijadwalkan selama dua pekan berlabuh di pelabuhan Lisbon, koordinator media, Staffan Graner melaporkan.
Media Al-Ahram menyebutkan, Marianne yang membawa misi Freedom Flotilla III berlayar dari Swedia pada 10 Mei, bertujuan untuk berkumpul dengan kapal lain dari Yunani, Norwegia, Italia, Kanada, Afrika Selatan, Spanyol dan Turki untuk membentuk Freedom Flotilla III, kelanjutan Freedom Flotilla I tahun 2010, untuk mencoba membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terblokade.
Sebuah blokade laut dan darat telah membatasi pergerakan warga dan barang dari dan ke Jalur Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari 1,7 juta warga Palestina, sejak gerakan Islam Hamas memenangkan pemilihan parlemen dan secara de-facto berkuasa pada tahun 2006.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Menanggapi berita tentang Marianne Freedom Flotilla III yang tengah berlayar menuju Gaza, Israel menyatakan, tidak akan membiarkan kapal tersebut memasuki perairan teritorialnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nachshon menyebut armada laut itu merupakan sebuah provokasi yang tidak perlu.
“Jika memang armada laut hendak membantu warga di Jalur Gaza, dan benar-benar tertarik pada kesejahteraan penduduk di sana, mereka hendaknya mengirim bantuan melalui Israel,” tambah Nachshon.
Selama singgah di Portugal, sembilan aktivis di atas kapal Swedia itu, termasuk anggota parlemen Denmark dan Norwegia, berencana mengadakan pertunjukan budaya dan film dokumenter tentang Mavi Marmara.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mavi Marmara adalah kapal Turki yang merupakan bagian dari upaya pertama untuk mencapai pantai Gaza pada Mei 2010. Militer Israel menyerbu kapal di perairan internasional, menewaskan sembilan aktivis dan melukai puluhan lainnya.
Sebuah upaya Freedom Flotilla II untuk membuka blokade Gaza dicoba lagi dari Yunani tahun 2011, namun gagal mencpai sasaran karena kapal mengakami kerusakan, yang diduga adanya unsur sabotase.
Armada ketiga sejauh ini telah berlabuh di beberapa tempat, sambil mengkampanyekan pembukaan blkade Gaza, seperti di Helsingborg di Swedia, pelabuhan Kopenhagen di Denmark dan pelabuhan Galicia di Spanyol.
Mantan Presiden Tunisia Moncef Marzouki diagendakan bergabung dalam armada.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Menurut Graner, kordinator medua, diharapkan armada kemanusiaan tiba di Jalur Gaza pada pekan terakhir Juni.
Sejauh ini, Marianne belum mengalami masalah dari otoritas apapun, katanya. Hanya inspeksi normal yang dilakukan oleh otoritas pelabuhan.
“Satu-satunya masalah yang dihadapi para aktivis di awal adalah masalah teknis, terkait dengan rekayasa pukat,” kata Graner. (T/P4/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel