London, MINA – Sebuah kampanye yang menyerukan diakhirinya penahanan administratif, pemenjaraan tanpa dakwaan atau pengadilan terhadap warga Palestina oleh pasukan pendudukan Israel telah diluncurkan di London oleh Friends of Al-Aqsa (FOA).
FOA meluncurkan kampanye #StopAdministrativeDetention menyerukan pembebasan 500 lebih warga Palestina yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel tanpa mengetahui mengapa mereka ditahan, MEMO melaporkan, Jumat (7/1).
Pendukung FOA berkumpul di luar Kedutaan Besar Israel di London untuk meminta Israel mematuhi hukum internasional dan mengakhiri penggunaan aturan penahanan administratif yang tidak adil.
Penahanan administratif adalah penangkapan warga Palestina tanpa tuduhan atau pengadilan untuk waktu yang tidak ditentukan dengan alasan mereka mungkin melakukan pelanggaran di masa depan.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Israel memiliki sejarah panjang menggunakan penahanan administratif untuk menindas warga Palestina.
Sejak Maret 2002, jumlah tahanan administratif Palestina tidak turun di bawah 100. Seperti semua tahanan Palestina, tahanan administratif menghadapi kondisi penjara yang mengerikan. Mereka secara teratur menjadi sasaran pemukulan sewenang-wenang, kurungan isolasi, kunjungan keluarga terbatas dan kelalaian medis.
Awal pekan ini, Hisham Abu Hawash dari Palestina mengakhiri mogok makan selama 141 hari terhadap penahanan administratifnya. Hisham telah ditahan secara tidak sah oleh Israel sejak Oktober 2020. Pembebasannya sekarang ditetapkan untuk bulan depan.
FOA mendesak masyarakat internasional menulis surat kepada anggota parlemen mereka untuk mengutuk penindasan terhadap orang-orang Palestina ini. (T/R7/P1)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza