Gaza, MINA – Wakil Sekretaris Jenderal Front Populer untuk Pembebasan Palestina, Jamil Mezher, mengatakan, respon terhadap pembunuhan kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Ismail Haniyeh adalah rekonsiliasi dan persatuan nasional.”
“Pembunuhan yang dilakukan oleh pendudukan tidak akan terjadi tanpa lampu hijau Amerika,” ujarnya. Quds Press melaporkan, Sabtu (3/8).
Dia menunjukkan pada Ismail Haniyeh sebagai seorang tokoh persatuan nasional, dan itulah sebabnya dia menjadi sasaran dengan cara ini.
“Pendudukan bertujuan untuk mematahkan perlawanan, tetapi tidak mampu melakukannya, terutama karena pertempuran memasuki pola baru dan pendudukan tidak menghitungnya dengan baik,” lanjutnya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dia menekankan, perlawanan bersatu di lapangan dalam menghadapi musuh sangat penting, dan tidak mungkin untuk menghadapi Netanyahu tanpa persatuan nasional.
“Langkah-langkah teknis diperlukan antara faksi-faksi untuk menerapkan Perjanjian Beijing, dan harus ada kemauan politik dari pemerintah yang berkuasa untuk mencegah perpecahan.
Dia menyebutkan prioritas perjuangan faksi-faksi perlawanan adalah menghentikan agresi, , menarik seluruh pasukan dari Jalur Gaza dan mencabut blokade. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon