Furqon Al-Hanif, Lc.MA: Gerhana Bulan, Bukti Kebesaran Allah

Furqon Al-Hanif, Lc.MA saat mengisi Khutbah Gerhana di Masjid An-Nubuwwah, Kompleks Ponpes Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan. (Photo by: Mujahid/MINA)

Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Dua ciptaan Allah yang begitu besar yaitu matahari dan bulan menandakan begitu maha Besar dan maha Agungnya Allah Subhanahu wa Ta‘ala.

Demikian dikatakan khatib shalat gerhana, , Lc. MA, yang dilaksanakan di Kompleks Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu dini hari (17/7).

Ia menjelaskan, Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan bumi, matahari, bulan dan planet-planet lainnya tentu ini sebagai bukti kebesaran Alllah.

“Allah ciptakan benda-benda tersebut sebagai bukti bahwasanya Ialah yang maha agung, Ialah yang patut disembah,  Dialah yang memiliki semua yang ada di muka bumi, dan bahkan yang ada di alam semesta ini untuk menopang jalannya hidup kita,” ujarnya.

Tentunya, kejadian seperti ini bisa kita jadikan bahan renungan (tafakur) kita bahwasanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu begitu Besar dan Agung, ujarnya.

“Demikian matahari dan bulan, wujud dan bentuknya begitu besar dan jaraknya berkilo-kilo meter dari muka bumi ini. Bisa kita lihat setiap harinya, bisa kita lihat tanpa alat bantuan apapun,” lanjutnya.

“Matahari dan bulan, yang begitu besar bentuknya, menjadikan umat-umat terdahulu lalai dalam memaknainya, sehinga sering kita dengar, bahwasannya mereka menyembah matahari, menyembah bulan, dan mereka menyembah bintang-bintang,” imbuhnya.

Tentunya ini akibat kelalaian dan ketidaktahuan mereka, atau mungkin tidak sampainya dakwah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam atau dakwah umat-umat terdahulu kepada mereka, sehingga mereka menyembah benda-benda tersebut sebagai tuhan mereka.

“Maka alhamdulillah kita sekarang pada saat ini tidak menjadikan makhluk sebagai sesembahan akan tetapi menjadikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala pemilik seluruh alam sebagai sesembahan kita,” jelasnya.

Ia menyebutkan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan dua tanda dari tanda-tanda Allah. Tidaklah mereka gerhana lantaran kematian ataupun kehidupan seseorang. Jika menyaksikan kedua gerhana, maka serulah nama Allah dan shalatlah kalian.”

Ia juga menambahkan, Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan umatnya apabila terjadi gerhana agar memperbanyak takbir, zikir, atau perbanyak amal sholeh.

“Menurut ilmuan-ilmuan astronomi, mereka mnyebutkan apabila terjadi gerhana sangat mungkin musibah bisa terjadi kepada umat manusia dikarenakan keadaan antara bumi, bulan dan matahari bisa dikatakan tidak berlangsung normal,” tambahnya. (L/hbb/B01/RS2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.