Lucca, Italia, 14 Rajab 1438/11 April 2017 (MINA) – Para Menteri Luar Negeri dari Kelompok Tujuh (G-7) negara industri berkumpul pada hari Senin (10/4), bertujuan menekan Rusia agar mengakhiri dukungannya kepada pemerintah Suriah.
Salah satu agenda utama pertemuan itu membahas serangan kimia di kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, dan serangan 59 rudal jelajah Amerika Serikat (AS) terhadap bandara militer Suriah. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA.
Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson mengatakan, di hari itu di lokasi pembantaian Nazi di Italia tengah selama Perang Dunia II, AS berdedikasi sendiri untuk menuntut setiap dan semua pihak yang dianggap melakukan kejahatan kepada orang yang tidak bersalah.
Hal itu Tillerson sampaikan kepada wartawan di Santa’Anna di Stazzema, sebuah tugu untuk memperingati kekejaman Nazi yang membunuh 560 warga sipil di Perang Dunia II.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Tillerson didampingi oleh Menteri Luar Negeri Italia Angelino Alfano. Di akhir pekan lalu, Alfano mengatakan bahwa dukungan luas diberikan Eropa kepada serangan AS di Suriah.
Menurutnya, serangan militer AS ke Suriah memberi kontribusi untuk “harmoni baru” antara AS dengan mitra-mitranya menjelang pertemuan G-7.
“Kita perlu ingat, bukan 10 tahun yang lalu, tapi 100 atau 120 hari yang lalu, kekhawatiran di Eropa adalah AS dan Uni Eropa bergerak berpisah,” kata Alfano kepada Sky TG24, Ahad. “Saya menyambut harmoni baru ini.” (T/RI-1/B05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan