New York, MINA – Enam dari tujuh warga Amerika Serikat (AS) yang berada di atas kapal Handala, bagian dari armada Freedom Flotilla, yang bergabung dalam Global Sumud Flotilla itu menyampaikan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Donald Trump dan pemerintah AS. Mereka menuduh Washington ikut terlibat dalam kejahatan perang Israel terhadap anak-anak Palestina di Gaza.
Para aktivis tersebut berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pendiri serikat buruh Amazon, veteran perang AS, pengacara, pekerja penyelamat laut, hingga pengacara HAM dan seorang aktor.
Dalam pernyataannya yang dikutip MINA, Sabtu (6/9), mereka menegaskan jika Amerika Serikat tidak mendukung kebijakan kelaparan sistematis terhadap anak-anak Gaza, maka Washington seharusnya menjamin jalur aman bagi kapal Handala.
Nama Handala diambil dari tokoh kartun legendaris Palestina, bocah pengungsi yang digambar membelakangi dunia, simbol perlawanan yang sunyi tapi menusuk nurani.
Baca Juga: Global Sumud Flotilla Tinggalkan Menorca, Bersiap Gabung dengan Armada di Tunis
Kapal tersebut direncanakan mengirimkan bantuan berupa makanan, obat-obatan, dan susu formula bayi ke Gaza dalam beberapa hari ke depan. Para relawan yang berada di kapal dilaporkan tidak bersenjata, terlatih dalam prinsip non-kekerasan, namun tetap menghadapi ancaman serius dari Israel.
“Mereka tidak bersenjata dan hanya membawa bantuan. Jika sesuatu terjadi pada mereka, dunia akan tahu siapa yang harus bertanggung jawab,” demikian pernyataan para aktivis.
Seruan tersebut menambah tekanan internasional kepada AS dan Israel di tengah meningkatnya dukungan global terhadap misi flotilla, yang berupaya menembus blokade Gaza dan mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi warga yang terancam kelaparan. []
Mi’raj news Agency (MINA)
Baca Juga: Sudan Selatan Bantah Ada Kesepakatan dengan Israel untuk Relokasi Warga Gaza