Kashmir, 18 Dzulhijjah 1437/20 September 2016 (MINA) – Seorang gadis 13 tahun meninggal di tengah bentrokan antara warga Kashmiri anti-pemerintah dengan pasukan keamanan India di Distrik Shopian, Kashmir selatan.
Gadis yang bernama Khushboo Jan itu meninggal karena serangan jantung pada Selasa (20/9), di saat bentrokan hari ke-73 dan membuat jumlah korban tewas mencapai 87 orang, dua di antaranya polisi.
Saksi dan keluarganya mengatakan, Khushboo ambruk di tengah bentrokan.
Keluarganya mengatakan, ayah Khushboo dan saudaranya pergi untuk berpartisipasi saat pawai di Vehil. Khushboo yang khawatir pergi keluar untuk mencari mereka.
Baca Juga: Trump Terkejut, Hamas Perlakukan Sandera Tentara Israel dengan Baik
“Ketika dia hendak mencapai Chatwatan tempat bentrokan terjadi, dia bersama orang lain berlari untuk menyelamatkan diri setelah mendengar ledakan keras gas air mata dan suara peluru ditembakkan,” kata Nisar Ahmad Bhat, sepupu Khusboo, demikian media lokal Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA.
Dia mengatakan, saat Khushboo berlari, ia pingsan dan jatuh dengan darah mengalir dari hidung dan mulutnya.
“Orang-orang membawanya ke Puskesmas Harmain tapi ia menyerah dalam perjalanan,” kata Nisar.
Dokter menyatakan kematiannya karena serangan jantung.
Baca Juga: Gelombang Panas di Eropa Tewaskan Ribuan Orang, Ilmuwan Peringatkan Krisis Iklim
Pada Senin, warga Kashmir dari Desa Gaddapora dan desa-desa lainnya keluar dari rumah mereka sejak pagi untuk melanjutkan protes ke arah desa Vihil untuk berpartisipasi dalam aksi pawai yang menuntut kemerdekaan Kashmir dari India.
Namun, pasukan India menghentikan mereka di jalan, memicu bentrokan.
Pada sore harinya, pengumuman dibuat melalui pengeras suara masjid di Kachdoora dan Chatwatan, meminta orang-orang dari sebelah desa untuk datang, karena pasukan India telah melukai banyak orang dan juga membakar rumah-rumah dan sekolah.
Dalam bentrokan terbaru itu, lebih dari 80 orang terluka di beberapa daerah di siang hari.
Baca Juga: Amnesty International Kecam Sanksi AS terhadap Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese
Hingga bentrokan hari ke-73, lebih dari 13.000 orang telah terluka. Kerusuhan panjang itu dipicu oleh pembunuhan komandan Hizbul Mujahidin Burhan Wani pada 8 Juli oleh polisi India.
Namun, polisi India mengklaim bahwa Khusboo tidak mati dalam bentrokan.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara polisi mengklaim bahwa beberapa orang telah mengunggah ke situs jejaring sosial bahwa Khushboo meninggal karena serangan jantung setelah bentrokan.
“Dalam hal ini, pemerintah distrik Shopian telah mengklarifikasi bahwa desa Gaddapora, rumah gadis itu, sekitar 7 km dari Vehil (tempat bentrokan terjadi),” kata juru bicara kepolisian India.
Baca Juga: Maroko Buka Kembali Kedutaannya di Suriah setelah 13 Tahun Tutup
Polisi juga menuding bahwa “penjahat” yang melakukan pembakaran rumah-rumah dan sekolah. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Transformasi Digital Inklusif Indonesia Dapat Sorotan Dunia di Jenewa