Gaza, MINA – Salah seorang korban syahid dari sepuluh warga Gaza, Palestina, yang gugur adalah seorang gadis berusia lima tahun bernama Alaa Qaddom, kata Kementerian Kesehatan Gaza Jumat (5/8).
Sebelumnya pada hari itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan Operasi Breaking Dawn di Gaza dengan beberapa serangan pada target Jihad Islam Palestina (PIJ), menewaskan seorang komandan senior bernama Tayseer Jabari, di antara sepuluh martir, serta melukai sedikitnya 75 warga sipil.
Jet-jet tempur Israel mengebom sejumlah situs di Jalur Gaza pada Jumat yang diduga terkait dengan PIJ.
Jet-jet tempur pendudukan menargetkan situs perlawanan di Netzarim, selatan Kota Gaza, dam situs perlawanan Al-Bashayer di daerah Al-Baidar, sebelah barat Gaza.
Baca Juga: Perlawanan di Jabalia: 3 Tentara Israel Tewas, 18 Terluka
Gerakan perlawanan Palestina segera merespon dengan meluncurkan berbagai roket ke kota-kota Israel.
Brigade Al-Quds mengumumkan peluncuran lebih dari 100 roket menuju Tel Aviv dan permukiman Israel.
Gideon Levy, seorang komentator dan penulis Israel untuk surat kabar Israel Haaretz mengatakan, pengeboman Gaza telah menjadi cara bagi politisi Israel untuk menunjukkan “kekuatan” mereka sebelum pemilu.
“Saya sangat curiga itu ada hubungannya dengan pemilu,” kata Levy kepada Al Jazeera, Sabtu (6/8).
Baca Juga: Pengamat Politik: Keadaan Memungkinkan Gencatan Senjata di Gaza
“Setiap perdana menteri perlu membuktikan dirinya, terutama jika dia berasal dari sayap kiri tengah di Israel. Dan kami memiliki perdana menteri baru. Dia ingin menunjukkan bahwa dia ‘macho’ seperti semua mantan perdana menteri. Semua itu adalah alasan yang sangat buruk untuk pergi ke putaran lain di Gaza,” tambahnya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ucapkan Selamat untuk Rakyat Suriah