Revitalisasi Sebuah Gedung Asrama Haji Aceh Mangkrak

Banda , MINA – Pekerjaan revitalisasi salah satu Aceh yang dilaksanakan sejak tahun 2013 untuk jamaah haji serta panitia dan petugas haji, masih , demikian dilaporkan, Sabtu 23/3.

Bangunan itu merupakan revitalisasi Asrama Haji yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, dengan anggaran bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 10 miliar.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh Samhudi, mengakui bahwa pembangunan gedung tersebut sudah sejak tahun 2013 tidak dilanjutkan lagi, alias mangkrak.

Padahal, bangunan tersebut sangat dibutuhkan pihaknya untuk menampung para jamaah haji Aceh dan petugas haji, lantaran asrama yang ada saat ini tidak mampu menampung jemaah serta petugas haji dengan jumlah yang besar.

“Kita akan sangat kewalahan jika ada jemaah haji yang menumpuk, atau gagal berangkat, sementara jemaah dari daerah lain tiba di asrama, itu akan sangat menyulitkan kita,” kata Samhudi.

Bangunan tersebut sangat diperlukan, lanjutnya sehinga mangkraknya pekerjaan bangunan itu menghambat kelancaran proses pemberangkatan jemaah haji apabila ada keterlambatan, sehingga gedung yang ada selama ini tidak sanggup menampung jemaah haji yang jumlahnya hingga ribuan.

Ia menambahkan, dalam satu kloter jumlah jemaah haji Aceh bisa mencapai 300 lebih jamaah, ditambah 100 panitia dari daerah, sehingga asrama haji masih membutuhkan tiga kali lipat kamar dari jumlah para jamaah untuk menampung para jemaah haji di Aceh.

“Idealnya, itu tiga kali lipat dari jumlah jamaah haji yang mencapai 339, ditambah 100 panitia dari daerah,” terangnya. (L/AP/P1 )