Gafatar di Subang Belum Dinyatakan Sesat Tapi Diwaspadai

, 4 Rabi’ul Akhir 1437/14 Januari 2016 (MINA) – Walaupun keberadaan Organisasi Massa () Gerakan Fajar Nusantara () belum dinyatakan sesat, tetapi harus menjadi perhatian bersama dan harus disikapi secara serius oleh semua pihak supaya tidak meresahkan masyarakat.

Demikian menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Subang, KH. Moch. Musa, sebagaimana keterangan pers yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (14/1).

“Kebetulan beberapa hari yang lalu kita sudah ada koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak-pihak terkait untuk menyikapi persoalan Gafatar ini dan memang harus disikapi secara serius,” ujar KH Musa.

Namun, kata Musa pihaknya belum berani menyimpulkan sesat tidaknya organisasi Gafatar. “Soal sesat ataupun tidak, kami akan melakukan kajian berdasarkan data dan bukti-bukti yang mengarah pada sesatnya ajaran ormas tersebut,” paparnya.

Kendati demikian, lanjutnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan MUI Pusat tentang laporan adanya Gafatar di Kabupaten Subang.

“Tetapi hingga kini belum ada tanggapan lagi dari MUI Pusat terkait keberadaan Gafatar di Subang ini. Kita akan menunggu instruksi dari pusat,” katanya.

Selain itu, lanjut Musa, pihaknya tetap memonitoring dan mengecek keberadaan Gafatar terkait dengan aktivitas yang dilakukannya. Termasuk persoalan Gafatar ini akan dibawa ke sidang Musyawarah Wilayah (Musywil) MUI tingkat Jawa Barat pada 25 Januari 2016 mendatang.

“Untuk itu, kami juga minta kerjasama dengan seluruh elemen masyarakat untuk sama-sama memantau dan mewaspadai kalau kemudian organisasi (Gafatar) ini sangat membahayakan masyarakat,” katanya.

Sedangkan menurut Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul ‘Ulama (PCNU) Subang, KH Musyfiq Amrullah, organisasi Gafatar perlu diwaspadai oleh semua pihak agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kita harus sama-sama mewaspadainya. Karena, sebagai warga negara yang baik, kita juga harus menjadi bagian penting dalam menyikapi ajaran-ajaran yang sudah masuk di masyarakat,” kata Musyfiq.

Kendati sudah ada pihak yang menyatakan bahwa Gafatar itu sesat, namun pihaknya belum bisa menyimpulkannya itu sesat.

“Yang penting kita mendorong pemerintah dan mengawalnya agar kemudian hal-hal yang mengarah kepada ajaran sesat, kita juga akan siap membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (T/R05/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.