Gantz: Aneksasi Tunggu Krisis Corona Selesai

Yerusalem, MINA – Menteri Pertahanan Israel sekaligus calon perdana menteri pengganti Netanyahu, mengatakan pada Senin (29/6), setiap wilayah Tepi Barat harus menunggu sampai krisis virus corona berhasil diatasi.

Pemerintah koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menetapkan 1 Juli sebagai tanggal ia dapat memulai tindakan berdasarkan proposal perdamaian Timur Tengah Presiden AS Donald Trump yang kontroversial, demikian dikutip dari Nahar Net.

Rencana Trump membuka jalan bagi Israel untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki, termasuk permukiman Yahudi yang dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional.

Namun, kondisi Israel yang masih menderita ratusan infeksi COVID-19 dalam sehari dan meningkatnya kasus di Tepi Barat juga, Gantz mengatakan dalam pertemuan televisi dengan anggota partai Biru dan Putih bahwa masalah wabah harus jadi prioritas.

“Apa pun yang tidak terkait dengan pertempuran melawan virus corona akan menunggu sampai setelah virus,” katanya. Kantornya kemudian mengklarifikasi bahwa ia merujuk secara khusus pada rencana aneksasi.

Netanyahu tidak segera berkomentar apakah pemerintah Israel telah memutuskan untuk menunda aneksasi sampai setelah krisis COVID-19 mereda.

Di bawah ketentuan kesepakatan koalisi dengan Gantz, Netanyahu dapat memulai tindakan aneksasi baik melalui kabinet atau melalui Knesset (parlemen).

Di kabinet, Gantz akan memiliki hak veto, tetapi RUU Knesset hanya membutuhkan suara mayoritas sederhana untuk lolos. Jadi, jika Netanyahu mendapat banyak suara, Gantz tidak bisa menghentikannya. (T/RI-1/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.