Tel Aviv, MINA – Benny Gantz, saingan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak para pemimpin partai Likud untuk bergabung dengannya dalam membentuk pemerintahan setelah dakwaan ketua mereka mengenai tuduhan korupsi.
“Mengingat keadaan, saya menyerukan pembentukan pemerintahan yang mungkin di bawah kepemimpinan saya,” kata pernyataan Gantz kepada anggota sayap kanan partai Likud, demikian Naharnet melaporkan, Ahad (24/11).
“Saya akan menjadi perdana menteri selama dua tahun pertama, dan jika Netanyahu dibebaskan dari kesalahannya dia bisa kembali menjadi perdana menteri”, katanya.
Sebelumnya, Jaksa Agung Avichai Mandelblit pada Kamis (21/11) mengumumkan, dia menuntut Netanyahu melakukan penyuapan, penipuan dan pelanggaran kepercayaan, sehingga memicu spekulasi bahwa akhir masa jabatan sepuluh tahun perdana menteri hampir tiba.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Dakwaan itu muncul ketika Israel semakin dekat dengan pemilihan umum ketiganya dalam setahun, setelah dua pemilihan yang tidak meyakinkan pada bulan April dan September.
Pada Rabu (20/11), Mantan Jenderal Angkatan Darat Israel Gantz yang partainya memperoleh kursi lebih banyak dari Likud dalam pemilihan September mengatakan, tidak dapat membentuk pemerintahan dan mengamankan mayoritas di Parlemen Israel (Knesset) yang memiliki 120 kursi.
Gantz, pemimpin koalisi Blue and White, diberi mandat untuk membentuk pemerintahan oleh Presiden Reuven Rivlin setelah Netanyahu juga gagal melakukannya dan Netanyahu tetap menjadi perdana menteri sementara Israel.
Netanyahu, Perdana Menteri Israel pertama yang didakwa dalam jabatannya atas tuduhan korupsi. Ia mengatakan tuduhan yang ditujukan kepadanya salah, sehingga ia bersumpah untuk mempertahankan kekuasaannya. (T/hju/Ais/P2)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)