Yerusalem, MINA – Benny Gantz, pemimpin koalisi Blue and White, pada Rabu (20/11) mengumumkan tidak dapat membentuk pemerintahan membuat Israel semakin mungkin untuk melaksanakan pemilu ketiganya dalam waktu kurang setahun.
Mantan jendral angkatan darat yang partainya mengungguli Likud, partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, di pemilu kedua, mengatakan bahwa dia telah mencoba segalanya selama periode negosiasi 28 hari untuk mengamankan kursi mayoritas di parlemen Israel (Knesset).
“Saya mengangkat setiap batu untuk mencoba membentuk pemerintah persatuan nasional,” katanya dalam pidatonya setelah memberi tahu Presiden Reuven Rivlin bahwa dia akan mengembalikan mandat.
“Saya membentur tembok pecundang yang melakukan segalanya untuk mencegah warga Israel mendapat manfaat dari pemerintahan di bawah kepemimpinan saya,” katanya, demikian Nahar Net melaporkan.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebelumnya, Netanyahu menjadi orang pertama yang diserahkan periode negosiasi 28 hari oleh Presiden Rivlin untuk membentuk pemerintahan, tetapi tidak berhasil, mendorong Presiden memberi Gantz peluang yang sama.
Rivlin sekarang akan menyerahkan mandat kepada parlemen Israel, yang memiliki tiga pekan untuk mencoba dan menemukan seorang kandidat yang mampu mendapatkan dukungan dari mayoritas Knesset. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya