Tel Aviv, MINA – Pemimpin oposisi Israel Aliansi Biru-Putih Benny Gantz pada Senin (6/5), mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah perjanjian gencatan senjata dengan Gaza.
Ia mengatakan Netanyahu menyerah kepada perlawanan Palestina, MEMO melaporkan.
“Hampir 700 proyektil diluncurkan ke wilayah Israel, empat tewas dan banyak yang terluka,” tulis mantan kepala staf militer Israel itu di Twitter.
“Semua ini adalah hasil dari kehilangan kemampuan kita, dan itu berakhir dengan penyerahan diri lain terhadap pemerasan Hamas dan kelompok teroris lainnya,” tambahnya.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Dia mengatakan, perlakuan Netanyahu dengan masalah ini akan “sekali lagi, membawa kita ke konfrontasi berikutnya.”
Pada Ahad (5/5), Times of Israel melaporkan Gantz mengatakan, Tel Aviv harus menanggapi rentetan roket terbaru dari Gaza dengan “kekuatan tanpa kompromi” untuk “memulihkan pencegahan yang telah terkikis secara dahsyat selama lebih dari setahun.”
Selama akhir pekan, Israel memukul Pemogokan Gaza berkali-kal, menewaskan 26 warga Palestina termasuk dua bayi, dua ibu hamil dan di bawah umur.
Selama menjabat sebagai kepala staf, Gantz mengawasi pemboman Israel di Jalur Gaza tahun 2014 yang menewaskan lebih dari 2.200 orang dan menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. (T/Ast/RS1)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina
Mi’raj News Agency (MINA)