Yerusalem, MINA – Pemimpin Partai Blue and White Benny Gantz terpilih sebagai Ketua Knesset (Parlemen Israel) setelah Mahkamah Agung memerintahkan Knesset untuk sidang dan memilih seseorang untuk menggantikan Yuli Edelstein, yang mengundurkan diri pada Rabu (25/3).
Amir Peretz, anggota Knesset paling senior, diminta untuk memimpin sesi pemungutan suara, MEMO melaporkan.
Edelstein sendiri adalah sekutu utama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Pekan lalu dia tak hadir di Knesset dengan dalih tindakan pencegahan yang melarang pertemuan besar sebagai bagian dari upaya untuk menghadapi penyebaran virus corona.
Namun pada Senin (23/3), Mahkamah Agung memberi Edelstein waktu hingga Rabu untuk hadir di Knesset dan memberikan suara bagi penggantinya, tetapi ia menolak menjadwalkan sesi pemungutan suara sampai pemerintah baru telah dibentuk.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Edelstein mengecam keputusan Mahkamah Agung, mengatakan bahwa itu tidak didasarkan pada hukum tetapi pada “interpretasi sepihak” serta bertentangan dengan “esensi parlemen”.
Dia mengajukan pengunduran dirinya pada Rabu pagi, mendorong pengadilan untuk bersidang lagi dan memerintahkan Knesset memilih ketua baru.
Oposisi pemerintah Israel yang dipimpin oleh Partai Blue and White yang dipimpin oleh Gantz sebelumnya telah mendorong melalui undang-undang untuk membatasi masa jabatan perdana menteri dan mencegah menteri yang didakwa memegang jabatan.
Undang-undang semacam itu akan mengusik Netanyahu yang telah menjalani empat masa hukuman dan menghadapi persidangan dalam tiga kasus korupsi.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Namun, pemilihan Gantz sebagai Ketua Knesset yang justru didukung oleh Partai Likud, menandakan kemungkinan kesepakatan pembagian kekuasaan dengan Netanyahu.
Menurut The Guardian, mantan jenderal itu “mengambil risiko dengan mencalonkan diri sebagai ketua” dan telah “dituduh sekutu dan pendukung yang membuta dalam prosesnya.”
Sebagai Ketua Knesset, dia sekarang dapat “melindungi Netanyahu” dari undang-undang yang dapat melawan Perdana Menteri itu dan “menjaga kemungkinan pemerintahan persatuan tetap hidup.” (T/R7/RI-1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)