Gapai Ridha-Nya, Peran Muslimah Membentuk Generasi Islami

Islam memberikan perhatian yang besar terhadap peran perempuan, khususnya dalam membentuk generasi Islami yang bertakwa dan berakhlak mulia. Muslimah memegang posisi yang sangat strategis sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya, sekaligus sebagai penopang utama dalam kehidupan keluarga. Dalam pandangan Islam, peran ini memiliki dimensi ibadah yang mendalam, karena melalui peran ini seorang Muslimah dapat mencari ridha Allah.

Dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang mulia. Hal ini ditegaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Salah satu peran utama Muslimah adalah menjadi pendidik generasi masa depan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَقَرْنَ فِي بُيوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَٜجْنَ تَبَرُجَ الْجَاهِلِيََةِ الُأوّلَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاَةَ وَآَتِيْنَ الزَّكَاَةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُّ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ اللَّهِ وَيُطَهِرَكُمْ تَطـِهِيرَاً

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah dahulu, dan laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Qs. Al-Ahzab: 33)

Ayat ini menekankan pentingnya perempuan menjaga kesucian diri, melaksanakan kewajiban agama, dan berperan aktif dalam ketaatan kepada Allah.

Dalil-Dalil tentang Pendidikan Anak

Dalam membentuk generasi Islami, Muslimah memiliki tanggung jawab besar sebagai pendidik pertama. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

كُلُّ مَولُودٍ يُولَدُ عَلَى الّفِطَرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهوِدَانِهُ أَوْ يُنَصِّرَانِهُ أَوْ يُمَجِسَانِهُ، كَمَا تُنْتَجُ الَبَهْيمَةُ بَهْيمَةً جَمْعَافِهَا هَلْ تُوَجِدُ فِيهَا مِنْ جَدْعَاَءَ؏

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi…” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa anak-anak pada dasarnya lahir dalam keadaan suci dan bertauhid. Lingkungan, terutama peran orang tua, sangat menentukan arah hidup mereka.

Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Ihya Ulumuddin” menjelaskan, “Anak adalah amanah Allah bagi kedua orang tuanya. Hatinya bersih dan murni, dapat menerima segala bentuk pengajaran. Bila dibiasakan berbuat baik, ia akan tumbuh menjadi baik. Namun, jika dibiasakan berbuat buruk, ia akan menjadi buruk.”

Tanggung Jawab Muslimah dalam Keluarga

Perempuan Muslimah memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik anak-anaknya. Pendidikan ini meliputi aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan keterampilan hidup. Pendidikan aqidah mencakup penanaman tauhid, mengajarkan shalat, membaca Al-Qur’an, dan mengenalkan nilai-nilai Islam sejak dini.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا قُوَا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصّٔونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُُؤمَرُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs. At-Tahrim: 6)

Imam Al-Qurthubi dalam tafsirnya menegaskan bahwa menjaga keluarga dari api neraka berarti mendidik mereka agar taat kepada Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini adalah tanggung jawab utama orang tua, terutama ibu sebagai pendidik pertama.

Muslimah memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi Islami. Dengan menjadi pendidik pertama bagi anak-anak, menjaga kehormatan diri, dan menanamkan nilai-nilai agama, Muslimah berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang berlandaskan Islam. Semua ini dilakukan dengan niat mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Peran ini bukan hanya tanggung jawab duniawi, tetapi juga merupakan jalan menuju pahala yang besar di akhirat.[]

Mi’raj News Agency (MINA)