Teheran, MINA – Juru Bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini, mengungkapkan fakta baru terkait pembunuhan pemimpin Hamas Palestina, Ismail Haniyeh.
Ia menegaskan pada Ahad (2/11) bahwa serangan tersebut tidak melibatkan sabotase internal dan dilakukan dengan serangan rudal yang mengenai “langsung menembus jendela,” saat Haniyeh sedang berbicara di telepon.
“Pembunuhan syahid Ismail Haniyeh tidak melibatkan tindakan sabotase apa pun,” ujar Naeini dalam pernyataannya. Al Mayadeen melaporkan.
“Sebuah rudal ditembakkan dari jarak tertentu dan langsung mengenai jendela, mengenai dirinya saat ia sedang menelepon dari arah yang sama dengan datangnya rudal tersebut.”
Baca Juga: Hamas Kembali Serahkan Jenazah Tiga Tawanan Israel
Menyusul pembunuhan tersebut, Naeini mengatakan, iran/">Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran menyimpulkan bahwa tanggapan tegas diperlukan.
Ia mengungkapkan bahwa Dewan Keamanan menyerahkan “waktu pembalasan” tersebut kepada Angkatan Bersenjata negara itu.
“Setelah Haniyeh gugur sebagai syahid, rapat Dewan Keamanan Nasional menyimpulkan bahwa harus ada respons yang definitif,” jelasnya. “Waktu pembalasan diserahkan kepada komando militer.”
Naeini menambahkan, keterlambatan respons disebabkan oleh tantangan yang dihadapi selama Operasi Janji Sejati 1, seraya mencatat bahwa “antara Janji Sejati 1 dan 2, tim Martir Hajizadeh mencapai target dalam dua bulan, yang biasanya membutuhkan waktu satu tahun.” []
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina: Deklarasi Balfour Kejahatan Tak Termaafkan
Mi’raj News Agency (MINA)
















Mina Indonesia
Mina Arabic