Gaza, MINA – Ribuan penduduk Palestina kembali ke Kota Gaza setelah gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat mulai berlaku. Meski menyaksikan kerusakan luas, warga mulai membersihkan reruntuhan dan membangun kembali kehidupan mereka, menandai awal perjalanan pemulihan dan harapan baru di tengah kesulitan.
Serangan militer Israel yang terjadi beberapa pekan terakhir menargetkan gedung tinggi dan permukiman warga, dengan klaim menghancurkan infrastruktur militer Hamas di wilayah utara Gaza.
Meski gencatan senjata telah ditandatangani, militer Israel menyatakan akan tetap bertahan di wilayah yang masih mereka kuasai. Pemerintah Israel menekankan bahwa Gaza harus didemiliterisasi dan dilucuti senjatanya, baik melalui cara damai maupun kekuatan jika diperlukan.
Proses pembebasan sandera juga masih berlangsung sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, meskipun detail jumlah dan identitas sandera yang dibebaskan belum sepenuhnya diumumkan.
Baca Juga: [POPULER MINA] Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza, Indonesia Tolak Atlet Israel
Para warga yang kembali menyaksikan kehancuran infrastruktur publik dan rumah mereka, serta menghadapi tantangan besar dalam memulihkan kehidupan sehari-hari di tengah sisa reruntuhan dan keterbatasan pasokan kebutuhan dasar.
Konflik Gaza-Israel telah berlangsung lebih dari dua dekade dengan eskalasi kekerasan berulang kali, menimbulkan krisis kemanusiaan yang parah.
Gencatan senjata seringkali bersifat sementara, sementara upaya rekonstruksi menghadapi kendala blokade, keterbatasan akses bantuan internasional, dan kerusakan infrastruktur yang luas.
Masyarakat internasional terus mendorong negosiasi damai yang berkelanjutan sebagai jalan menuju stabilitas dan pemulihan hak-hak sipil warga Palestina.
Baca Juga: Hamas: Keteguhan Rakyat di Tepi Barat Perisai Yahudisasi
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur