Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gaza Berduka, 16 Anak Tewas Akibat Agresi Terbaru Israel

Nur Hadis - Kamis, 11 Agustus 2022 - 06:09 WIB

Kamis, 11 Agustus 2022 - 06:09 WIB

4 Views

Gaza, MINA – Anak-anak adalah sepertiga dari jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan terbaru Israel di Jalur Gaza. Serangan Israel yang terus membabi buta terhitung dari 5 hingga 8 Agustus lalu menewaskan 47 warga Palestina, termasuk 16 anak-anak.

“Selama hidup mereka yang singkat, mereka mengalami teror dan kekalahan perang demi perang, tanpa peluang masa kanak-kanak yang damai,” kata Natasha Ghoneim dari Al Jazeera, berbicara dari kamp pengungsi Jabaliya di utara wilayah Palestina yang terkepung.

Dalam beberapa jam menjelang pengumuman gencatan senjata antara Israel dan kelompok Jihad Islam Palestina beberapa hari lalu, setidaknya delapan anak Palestina tewas dalam dua serangan terpisah yang hanya berselang beberapa menit.

Tiga dari anak-anak kembar Dalia dan Mohammed (13) dan saudara laki-laki mereka Ahmed (9), tewas bersama ayah mereka, Yaser Nabahin, oleh serangan udara Israel di rumah mereka di kamp pengungsi Al-Bureij.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Lima anak-anak lainnya mulai dari empat hingga 17 tahun, sebagian besar dari keluarga Najam. Mereka pergi mengunjungi makam kakek mereka di sebuah pemakaman di kamp Jabaliya, sebelum serangan pesawat tak berawak Israel merobek tubuh mereka.

Ramadan Shaban, seorang saksi warga sipil mengatakan, juga berada di pemakaman dan mengatakan ada sekitar lima anak laki-laki telah melewatinya.

“Tidak ada yang terjadi di kuburan, Itu aman. Hanya beberapa detik setelah mereka lewat, saya mendengar suara drone bersenjata menghantam anak-anak. Saya melihat ke atas dan menemukan anak-anak sudah mati.” katanya kepada Al Jazeera.

Salah satu ayah dari keluarga Najam, Ehab, mengatakan tidak ada sama sekali keamanan untuk anak-anak di Gaza.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Pemakaman yang dihantam Israel ini seperti taman untuk anak-anak kami, Saya meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar berhenti membunuh anak-anak kami.” Katanya.

Jumat lalu, Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza yang terkepung, masih belum pulih dari perang Mei 2021 yang menewaskan lebih dari 260 warga Palestina dan menghancurkan ribuan rumah, bangunan, dan bisnis.

Kali ini, Israel mengatakan melakukan serangan “Preemptive” di Gaza setelah menangkap seorang anggota politik senior kelompok Jihad Islam Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Kelompok itu tidak bereaksi terhadap penangkapan tersebut, tetapi setelah sebuah rudal Israel membunuh salah satu komandan senior mereka Taysir Al-Jabari pada Jumat, (5/8) sayap bersenjata Jihad Islami meluncurkan tembakan roket ke arah Israel. Tidak ada korban yang dilaporkan.

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

Perang dan pembantaian

Dari 16 anak yang tewas di Gaza, sembilan tinggal di kamp pengungsi Jabaliya.

Pada Sabtu (6/8), empat anak lain di kamp itu terbunuh, saat mereka pergi membeli makanan dari pasar, jenazah Hazem Sale (9) dan saudaranya Momen (5), Ahmad Al-Nairab (11) dan Khalil Abu Hamada (18) masing-masing tiba di rumah sakit terdekat dalam keadaan berkeping-keping.

“Hampir setiap tahun kami mengalami perang dan pembantaian,” kata ibu Khalil, Najwa Abu Hamada.

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Najwa harus menunggu 15 tahun lamanya sebelum mengandung Khalil, anak tunggalnya, melalui perawatan IVF.

“Ketika Khalil lahir, saya merasa dia tidak akan hidup lama, Tapi saya tidak pernah menyangka dia akan mati seperti ini.” Katanya.

“Israel mengatakan insiden di pemakaman Jabaliya masih diselidiki, tetapi insiden pertama pada hari Sabtu, yang menewaskan empat anak, adalah hasil dari roket yang ditembakkan oleh kelompok bersenjata,” kata Natasha Ghoneim menambahkan.

Iyad Abu Hamada, ayah Khalil yang menyaksikan serangan itu menolaknya, dengan mengatakan kerusakan pada mobil-mobil di sekitarnya dan kekuatan ledakan itu konsisten dengan serangan udara Israel selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

“Itu tidak benar, Saya melihat dengan mata kepala sendiri roket Israel dari atap rumah saya. Orang Israel membantai anak saya dengan tidak ada keraguan!,” kecamnya. (T/ara/B03/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).

 

 

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina