Gaza, MINA – Ketua Komite Penindaklanjutan Pemerintah di Gaza, Issam Al-Dalis yang diwakili oleh Kementerian Pekerjaan menghimbau kepada warga Palestina untuk mempersiapkan rekonstruksi rumah-rumah yang hancur akibat agresi 11 hari Israel pada bulan Mei lalu.
Al-Dalis mengatakan, akhirnya besi untuk rekonstruksi bangunan bisa masuk meskipun adanya pembatasan pendudukan Israel.
Hal tersebut membuat harga besi turun secara signifikan untuk memungkinkan warga membangun kembali mereka yang hancur akibat serangan Israel tersebut, Kontributor MINA di Gaza, Palestina melaporkan.
Pasca agresi 11 hari, pendudukan Israel meningkatkan blokade dan pembatasan di Gaza. Mereka mencegah bahan-bahan yang diperlukan untuk rekonstruksi bangunan memasuki kota.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sementara itu, sebuah media lokal melaporkan, delegasi Mesir yang terdiri dari dua tokoh tiba di Jalur Gaza pada Kamis (16/9) malam melalui perlintasan Rafah.
Media tersebut mengatakan, kedatangan dua tokoh tersebut ke Jalur Gaza bertujuan untuk membahas berkas rekonstruksi rumah-rumah yang hancur di Gaza akibat agresi militer Israel.
Seperti dikutip dari Kompas.com,serangan udara dan penembakan artileri Israel pada bulan Mei menghancurkan hampir 17.000 rumah dan bangunan bisnis, 53 sekolah, enam rumah sakit, empat masjid dan 50 persen infrastruktur pasokan air Gaza.
Tidak hanya itu, serangan juga menyebabkan 800.000 orang tidak memiliki akses reguler ke air bersih.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Pejabat di Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Gaza Naji Sarhan memperkirakan, kerugian finansial dari serangan Israel mencapai 159 juta dollar AS.
Selain kerugian finansial, korban jiwa adalah yang paling memilukan. Serangan Israel menewaskan sedikitnya 248 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak. (T-K-G/RE1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka