boikot-Israel.png">boikot-Israel.png" alt="boikot Israel" width="220" height="220" />Gaza, 21 Rabi’ul Akhir 1436/11 Februari 2015 (MINA) – Setidaknya enam perusahaan makanan Israel dilarang beredar di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza yang diblokade, kata anggota senior faksi Palestina, Fatah.
Menurut World Bulletin yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA) melaporkan Anggota Senior Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Al-Aloul, larangan tersebut berlaku Rabu (11/2).
Pada konferensi pers yang diadakan di Persatuan Wartawan Palestina di ramalah, Al-Aloul mengatakan larangan itu menanggapi keputusan Israel baru-baru ini untuk menahan pendapatan pajak Palestina yang dikumpulkan atas nama PA.
Desember lalu, pemerintah Israel memutuskan untuk menahan sekitar $ 175 juta pendapatan pajak Palestina. Keputusan itu muncul hanya beberapa jam setelah Abbas menerapkan keanggotaan Palestina dalam beberapa organisasi dan perjanjian internasional, termasuk Mahkamah Pidana Internasional.
Baca Juga: Keledai Jadi Penyelamat Warga Gaza di Tengah Perang
Sementara itu, otoritas memberikan kesempatan kepada para pedagang Palestina untuk menyingkirkan produk dari enam perusahaan tersebut dalam waktu dua minggu.
Seorang pejabat pemerintah Palestina mengatakan pada Selasa (10/2), Ramalah akan mengeluarkan serangkaian tindakan yang bertujuan menegakkan larangan dan mendorong pembelian produk Palestina.
Selama 11 bulan pertama pada 2014, Palestina mengimpor senilai $ 305 juta untuk produk Israel, sesuai dengan kondisi yang dijalankan lembaga statistik Palestina.
Lembaga itu mencatat, total impor Palestina pada priode yang sama sekitar $ 4,6 milyar.
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel untuk Caplok Tepi Barat yang Diduduki
Sementara Desember lalu, pemerintah Israel memutuskan untuk menahan sekitar $ 175 juta pendapatan pajak Palestina.(T/P004/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Sedikitnya 10.000 Tenda Pengungsi Gaza Rusak Akibat Badai Musim Dingin