Gaza, MINA – Kementerian Pendidikan Gaza menyatakan, genosida Israel yang sedang berlangsung telah berdampak buruk pada sektor pendidikan di daerah kantong itu, menyebabkan ratusan ribu siswa tidak memiliki akses ke sekolah.
Kementerian mengatakan pada Selasa (24/6) dalam sebuah laporan bahwa sejak 7 Oktober 2023:
- 788.000 siswa di Gaza telah putus sekolah.
- Untuk tahun kedua, siswa sekolah menengah di Gaza tidak dapat mengikuti ujian.
- 252 sekolah umum rusak, 118 hancur total.
- 91 sekolah umum dan 93 sekolah UNRWA dibom.
- 20 lembaga pendidikan tinggi terkena dampak parah, dengan 60 gedung universitas hancur.
- Lebih dari 15.533 siswa sekolah dan 1.111 mahasiswa tewas.
- 701 guru sekolah tewas dan 221 akademisi universitas tewas.
Kementerian mengonfirmasi bahwa ujian sekolah menengah telah dimulai di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki.
Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med mengatakan, merampas hak pendidikan anak-anak bukan hanya krisis kemanusiaan, tetapi juga pukulan strategis bagi kapasitas Gaza untuk membangun kembali.
Baca Juga: Kelompok HAM Ingatkan GHF yang Berisiko Terlibat Pelanggaran Hukum Internasional di Gaza
“Bahkan jika perang berhenti besok,” katanya, “kurangnya sekolah yang aman dan trauma psikologis akan meninggalkan bekas luka yang dalam dan jangka panjang.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sebut Mekanisme Distribusi Bantuan Israel-Amerika adalah Perangkap Maut